BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Akuntansi
adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi
untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi
yang menggunakan informasi tersebut.
Untuk
menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu metode
pencacatan, penggolongan, analisis dan pengendalian transaksi serta
kegiatan-kegiatan keuangan, kemudian melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntasi
meliputi :
1. Pengidentifikasian
dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan keputusan.
2. Pemrosesan
data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan.
3. Pengkomunikasian
informasi kepada pemakai laporan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
gambaran umum akuntansi?
2. Apa
yang dimaksud dengan laporan keuangan?
3. Bagaimana
contoh pencatatan laporan keuangan dalam akuntansi?
C.
Tujuan
Mahasiswa
dapat mengetahui dasar-dasar serta gambaran umum akuntansi. Dari gambaran
tersebut diharapkan dapat mencatat transaksi keuangan ke dalam persamaan dasar
akuntansi, serta menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Setiap terjadi suatu peristiwa,
orang selalu saja bertanya, awalnya bagaimana? Atau seseorang akan berkata
ceritanya bagaimana? Begitu juga halnya Akuntansi sering orang bertanya
bagaimana sejarah dari akuntansi itu.
Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak
manusia itu mulai bisa menghitung dan membuat suatu catatan, yang pada awalnya
dulu itu dengan menggunakan batu, kayu, bahkan daun menurut tingkat kebudayaan
manusia waktu itu. Pada abad XV terjadilah perkembangan dan perluasan
perdagangan oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan perdagangan ini
menyebabkan orang waktu itu memerlukan suatu sistem pencatatan yang lebih baik,
sehingga dengan demikian akuntansi juga mulai berkembang.
Setelah itu perkembangan akuntansi
juga ditandai dengan adanya seorang yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494,
ahli matematika mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de
Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di mana dalam
suatu bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris yang memperkenalkan dan
mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan sistem
kontinental.
Sistem berpasangan adalah sistem
pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit.
Kemudian kedua bagian ini diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara
seperti ini menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang
terpadu, karena perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha,
kekayaan perusahaan serta hak pemilik.
Pertengahan abad ke 18 terjadi
revolusi industri di Inggris yang mendorong pula perkembangan akuntansi, di
mana waktu itu para manajer pabrik misalnya, ingin mengetahui biaya
produksinya. Sebab dengan mengetahui berapa besar biaya produksi mereka dapat
mengawasi efektifitas proses produksi dan menetapkan harga jual. Sejalan dengan
itu berkembanglah akuntansi dengan bidang khusus yaitu akuntansi biaya.
Akuntansi biaya memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksi dan penyediaan
informasi bagi manajemen.
Bagaimana perkembangan akuntansi
di Indonesia? Akuntansi di Indonesia pada awalnya menganut sistem
kontinental, seperti yang dipakai di Belanda saat itu. Sistem ini disebut juga
dengan tata buku yang sebenarnya tidaklah sama dengan akuntansi, di mana tata
buku menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses
pencatatan, peringkasan, penggolongan dan aktivitas lain yang bertujuan
menciptakan informasi akuntansi berdasarkan pada data. Sedangkan akuntansi
menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dan analitikal seperti
kegiatan analisis dan interpretasi berdasarkan informasi akuntansi. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.
Perkembangan selanjutnya tata buku
sudah mulai ditinggalkan orang. Di Indonesia perusahaan atau orang semakin
banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon. Berkembangnya sistem akuntansi
Anglo Saxon di Indonesia disebabkan adanya penanaman modal asing di Indonesia
yang membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, karena sebagian
besar penanaman modal asing menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo
Saxon). Penyebab lain sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan
perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, kemudian
menerapkan ilmu akuntansi itu diIndonesia. Saat ini sistem Anglo Saxon semakin
populer di Indonesia baik dalam pendidikan akuntansi maupun dalam
praktek dunia bisnis.
Profesor Robert Sterling, seorang
ahli akuntansi dari Amerika membagi perkembangan akuntansi menjadi tiga tahap :
Tahap
Perencanaan, dalam
tahap ini input yang digunakan adalah hasil aspirasi masyarakat yang dilakukan
oleh Dewan dan Eksekutif, kemudian aspirasi tersebut dijabarkan dalam Usulan
Kegiatan/Aktivitas Unit Kerja masing pada entitas pemerintah yang bersangkutan
yang akan diproses dengan Standar Analisa Belanja (SAB) sehingga aktivitas yang
diusulkan mencerminkan target kinerja dan anggaran usulan masyarakt yang
menjadi prioritas daerah yang bersangkutan. Hasil akhir Rencana Anggaran Satuan
Kerja di Unit Kerja diwujudkan pada RAPBD yang kemudian diproses untuk
mendapatkan justifikasi oleh Dewan sebagai output perencanaan berupa APBD.
Tahap
Pelaksanaan, inputnya
adalah output dari tahap perencanaan yaitu berupa APBD. Kemudian dalam tahap
pelaksanaan ini prosesnya adalah APBD yang sudah ditetapkan kemudian
dilaksanakan menggunakan sistem akuntansi yang sudah disesuaikan untuk
menghasilkan informasi yang berguna bagi semua pihak yang berkepentingan atas
pelaksanaan APBD oleh Eksekutif baik berupa laporan triwulanan maupun laporan
tahunan sebagai laporan pertanggungjawaban Kepada Daerah.
Tahap
Pengendalian, inputnya
berupa laporan Pelaksanaan APBD kemudaian diproses sebagai dasar evaluasi
terhadap laporan tersebut sekaligus dapat digunakan sebagai penilaian
pertanggunjawaban Kepala Daerah yang outputnya berupa kebutusan hasil evaluasi
maupun penerimaan atau penolakan terhadap laporan Pertanggungjawaban Kepala
Daerah
B.
BIDANG AKUNTANSI
Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi
dan semakin kompleksnya masalah perusahaan yang didorong kemajuan teknologi,
bertambahnya peraturan pemerintah terhadap kegiatan perusahaan, maka para
Akuntan dituntut untuk mengkhususkan keahliannya dalam Bidang Akuntansi. Bidang
khusus Akuntansi itu, apa saja? Baik, mari kita lihat bidang-bidang khusus
Akuntansi berikut ini!
A. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan disebut juga Akuntansi Umum
(General Accounting), yaitu Akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan
transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan secara berkala yang
berpedoman kepada prinsip Akuntansi. Laporan keuangan itu bisa digunakan
sebagai informasi intern maupun ekstern perusahaan. Hal yang paling penting
untuk diperhatikan dalam penyusunan laporan keuangan untuk pihak-pihak ini
adalah aturan-aturan yang telah disetujui bersama. Aturan-aturan itu disebut “Standar
Akuntansi Keuangan”. Merupakan kewajiban bagi perusahaan untuk mengikuti
standar akuntansi keuangan tersebut dalam penyusunan laporan mengenai posisi
keuangan dan hasil usahah perusahaan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.
Standar akuntansi keuangan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam
bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
B. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Accounting)
Akuntansi pemeriksaan merupakan kegiatan Akuntansi
yang berhubungan dengan pemeriksaan keuangan atau Akuntansi umum. Akuntansi
publik melakukan pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang mendukung laporan
keuangan dengan menyatakan kelayakan dan dapat dipercayainya suatu laporan.
C. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Titik sentral dalam Akuntansi manajemen adalah
informasi untuk pihak-pihak di dalam perusahaan. Kegunaan Akuntansi manajemen
antara lain, mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai
alternatif dalam pengambilan keputusan. Misalnya dalam hal penetapan harga
jual, pembelajaan, metode produksi dan investasi. Bidang Akuntansi ini juga
mengolah masalah-masalah khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari
berbagai jenjang organisasi dengan menggunakan data historis maupun data
tafsiran.
D. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya adalah Bidang Akuntansi yang
menekankan kegiatan pada penetapan biaya dan kontrol atas biaya. Terutama yang
berhubungan dengan biaya produksi suatu barang. Di samping itu salah satu
fungsi utama Akuntansi biaya adalah pengumpulan dan menganalisa data mengenai
biaya, baik yang telah maupun yang akan terjadi untuk digunakan oleh pemimpin perusahaan
sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan serta alat untuk
membuat rencana di masa mendatang.
E. kuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Bidang Akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat pemberitahuan
pajak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang
direncanakan. Karena setiap perusahaan akan berurusan dengan masalah pajak,
maka seorang akuntan perlu mengetahui
konsep, metode dan cara pelaporan untuk perpajakan tersebut. Dalam menghadapi masalah pajak akuntan dapat
berperan dalam hal perencanaan pajak (tax
planning), pelaksanaan aturan perpajakan atau menghadapai perusahaan di
hadapan kantor pajak. Tugas akuntan dalam perencanaan pajak diantaranya dalah
memberi nasihat tentang bagaimana meminimalisir pengaruh pajak, apabila secara
hukum dimungkinkan.
F. Akuntansi
Anggaran (Budgeting Accounting)
Akuntansi anggaran adalah bidang Akuntansi yang
berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan
untuk suatu jangka waktu tertentu di masa mendatang serta analisa dan
pengontrolannya.
G. Sistem
Informasi (Information System)
Bidang ini menyediakan informasi keuangan maupun
non-keuangan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara
efektif. Melalui sistem ini diproses informasi yang diperlukan untuk penyusunan
laporan kepada pemengang saham,
kreditur, badan-badan Pemerintah, pimpinan perusahaan, pegawai dan pihak-pihak
lain. Tugas seorang akuntan dalam bidang ini dapat meliputi perancangan,
pelaksanaan dan evaluasi suatu sistem di perusahaan.
H. Akuntansi
Pemerintah (Governmental Accounting)
Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan pada pelaporan
transaksi- transaksi yang terjadi di badan Pemerintah. Ia menyediakan laporan
akuntansi tentang aspek kepengurusan (business
aspect) dari administrasi keuangan negara. Di samping itu, bidang ini
mencakup pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran negara. Termasuk di
dalamnya adalah kesesuian dengan ketentuan undang-undang yang berlaku
C. PEMAKAI AKUNTANSI
A.Pemakai Intern
Yang
dimaksud dengan pemakai (pihak) intern adalah pihak yang menyelenggarakan
usaha, seperti rumah tangga konsumen (RTK) dan rumah tangga produksi (RTP) yang
dalam hal ini adalah pimpinan perusahaan (manajer) yang bertanggung jawab dalam
pengambilan suatu keputusan.
Setiap rumah
tangga konsumen dan rumah tangga produksi memerlukan informasi keuangan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai laba maksimal dengan
pengorbanan tertentu. Oleh karena itu memerlukan suatu cara pencatatan yang
sistematis agar dapat menganalisis transaksi keuangan menjadi informasi ekonomi
yang berguna. Dapatkah Anda memberi contoh rumah tangga konsumen? Baiklah,
contohnya pemilik toko, setiap hari membuat catatan tentang pengeluaran uang
dan pemasukan uang. Dengan adanya kegiatan pencatatan (akuntansi) tadi maka
pemilik toko dapat mengetahui informasi keadaan keuangan dari usahanya pada
saat tertentu.
Kemudian
bagaimana dengan contoh rumah tangga produksi? Sebenarnya peranan akuntansi
jauh lebih penting, lebih-lebih lagi dalam usaha yang sudah berbadan hukum,
misalnya manajer produksi memerlukan akuntansi sewaktu ia ingin mengetahui
berapa besar harga pokok barang, jumlah biaya produksi barang yang dihasilkan.
B.Pemakai Ekstern
Yang
dimaksud dengan pihak ekstern adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan
suatu usaha atau perusahaan, tetapi merupakan pihak luar perusahaan. Contohnya,
bank sebagai pemberi kredit (pinjaman). Jadi bank perlu memastikan apakah
debiturnya (perusahaan) yang diberikan fasilitas kredit ini dapat melunasi
seluruh pinjamannya pada waktu yang telah ditetapkan, sehingga bank terhindar
dari permasalahan kredit macet. Bagaimana pihak bank mendapatkan data atau
informasi yang berhubungan dengan perusahaan sebagai debiturnya? Bank
memperoleh data dan informasi berdasarkan catatan akuntansi yang dibuat berupa
laporan keuangan dari perusahaan yang mendapatkan kredit tadi. Pihak ekstern
ini meliputi:
a. Pemilik/investor
Pemilik
memerlukan laporan keungan untuk memenuhi posisi maju/mundurnya
perusahaan, sehingga ia dapat menentukan apakah akan mempertahankan
perusahaannya, menjual atau menanam modalnya di perusahaan lain.
b. Calon
pemilik/investor
Calon pemilik dapat menentukan apakah dia akan menanamkan modalnya pada
perusahaan itu.
c. Kreditor
dan calon kreditor
Informasi
akuntansi berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan
pinjaman, sehingga dapat dijadikan pedoman apakah akan di tambah pinjamannya
atau justru akan ditarik pinjaman yang telah diberikan.
Bagi calon
kreditor berguna untuk menilai resiko yang akan terjadi sebelum pinjaman
diputuskan ataru diberikan.
d.
Pemerintah
Informasi
akuntansi bai pemerintah sangan berguna untuk tujuan pajak dan
pengaturannya, pemeriksaan terhadap kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan, dan
sebagai lat penilai apakah perusahaan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan,
serta pemantauan perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat Statistik.
e. Karyawan
Informasi
ekonomi bagi karyawan akan berguna untuk mengetahui kelangsungan hidupnya, maju
mundurnya perusahaan yang berguna untuk kemantapan kerja, pertimbangan naik
turunnya gaji dan jaminan sosial.
f. Pelanggan
Informasi
ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha hubungan usaha dengan
perusahaan, dan menentukan kelanjutan hubungan di masa mendatang.
D.
TUJUAN / MANFAAT AKUNTANSI
a. Tujuan Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan
informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Yang dimaksud dengan Entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang
mempunyai kekayaan sendiri. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi
berguna bagi pihak-pihak di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun
pihak-pihak di luar organisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh
pemakai informasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh
manajemen dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas
usaha yang dilaksanakan.
Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua yaitu :
1. pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi akuntansi contoh : investor dan kreditor.
2. pemakai eksternal yang tidak berkepentingan
langsung misalnya Analis Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.
b. Manfaat Akuntansi
· Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan)
· Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik
perusahaan
· Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun
E. PROFESI AKUNTANSI
Perkembangan profesi akuntansi
sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin
lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi
seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain.
Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar Akuntan dapat
digolongkan sebagai berikut:
a. Akuntan Publik (Public
Accountant)
Akuntan publik adalah akuntan
independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka
ini bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan
publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan,
jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
b. Akuntan Intern (Internal
Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang
bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga
akuntan perusahaan. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa
sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka
adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak
eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun
anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
c. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan
yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
d. Akuntan Pendidik
Akuntan
pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan
penelitian dan pengembangan akuntansi, mangajar, menyusun kurikulum pendidikan
akuntansi di perguruan tinggi.
Apa saja
persyaratannya bila seseorang ingin memperoleh gelar Akuntan itu? Seseorang itu
berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain:
Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi
yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan, seperti UI, UGM, UNHAS, USU dan
sebagainya, atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu
perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga
bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh
konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan
SK Mendikbud RI tahun 1976. Dari uraian di atas, dapat diambil
pengertian bahwa gelar Akuntan itu pengakuannya adalah sama dengan gelar
profesi lainnya seperti: Pengacara, Dokter, Notaris, dan lain lain. Dan siapa
saja bisa memperoleh gelar akuntan tersebut, asalkan lulus Ujian Negara
Akuntansi dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
F.
PEMBUKUAN DAN AKUNTANSI
Ada sedikit kekaburan antara
pembukan (book keeping) dan akuntansi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa
keduanya saling berhubungan dan tidak ada pemisahaan yang tegas dan diterima
secara umum . Pada umumnya pembukuan adalah pencatatan data perusahaan dengan
suatu cara tertentu. Seorang pemengang buku mungkin bertanggung jawab atas
semua pencatatan dalam perusahaan atau hanya sebagian kecil saja dari kegiatan
pencatatan dalam perusahaan tersebut (misal mencatat keluar masuknya barang
dalam buku stok). Sebagian besar pekerjaan yang dilakukan oleh pemengang buku
bersifat teknis pelaksanaan.
Akuntansi,
terutama berhubungan dengan perancangan sistem pencatatan, penyusunan laporan
berdasarkan data yang telah dicatat dan penafsiran atas laporan-laporan
tersebut. Akuntansi biasanya mengawasi pekerjaan seorang pemengang buku. Makin
besar perusahaan makin banyak pula tingkat-tingkat pembagian tanggung jawab dan
wewenang yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Pekerjaan Akuntansi pada
tingkat permulaan mungkin termasuk pekerjaan pembukuan. Dalam setiap keadaan,
akuntansi harus mempunyai pengetahuan yang lebih banyak, baik pengetahuan
mengenai konsep –konsep akuntansi maupun kemampuan analitisnya dibandingkan
dengan pemegang buku.
G.
ISTILAH-ISTILAH DALAM AKUNTANSI
·
Laporan
keuangan (financial statement) :
laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak luar
perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan keuangan
terdiri dari neraca (laporan posisi keuangan), laporan laba rugi dan laporan
arus kas.
·
Manajemen (management) : sekelompok orang yang
diberi tanggung jawab untuk mengelola kegiatan perusahaan.
·
Modal (capital) : sumber pembelanjaan
perusahaan yang berasal dari pemilik.
·
Neraca/laporan
posisi keuangan (balance sheet) :
laporan keuangan yang dapat memberi informasi tentang sumber-sumber daya yang
dimiliki perusahaan dan sumber pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini
menyajikan posisi keuangan perusahaan.
·
Pembukuan (book keeping) : pencatatan data
perusahaan dengan cara tertentu.
·
Persekutuan
(partnership) : perusahaan yang dimiliki
oleh dua orang atau lebih menurut suatu perjanjian yang dilakukan di antara
mereka.
·
Perseroan
terbatas (corporation) : perusahaan
badan hukum terpisah yang berbentuk berdasarkan hukum dimana kepemilikannya
dibagi dalam saham-saham.
·
Perusahaan perseorangan
(proprietorship) : perusahaan yang
dimiliki seluruhnya oleh perseorangan.
·
Perusahaan
dagang (merchandising firm) :
perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dan menjualnya kembali tanpa
melakukan pengolahan lagi.
·
Perusahaan
pabrik (manufacturing firm) :
perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan
kemudian menjual barang jadi tersebut.
·
Perusahaan
jasa (service firm) : perusahaan yang
kegiatannya menjual jasa-jasa.
H.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan (financial statement) adalah laporan yang
dirancang untuk para pepmbuat keputusan, terutama pihak luar perusahaan,
mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan keuangan terdiri
dari neraca (laporan posisi keuangan), laporan laba rugi dan laporan arus kas. Tujuan
laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan , kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
ASUMSI DASAR
a. Dasar Akrual
Pada dasar akrual pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan
dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada
periode yang bersangkutan.
b. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha
perusahaan, yang berarti perusahaan akan tetap melanjutkan usahanya
di masa depan. Ini berarti bahwa perusahaan diasumsikan tidak
bernaksud atau berkeinginan untuk melikuidasi atau mengurangi secara material
skala usahanya.
Karakteristik
kualitatif laporan keuangan
a. Dapat Dipahami
b. Relevan
c. Keandalan
d. Dapat Dibandingkan
B. Unsur Kinerja Keuangan
1. Penghasilan (Income)
Penghasilan adalah
kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan
atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi (setoran) penanam modal
2. Beban (Expense)
Beban adalah
penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus
keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
I.
PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
a. Biaya Historis
Pada dasar
pengukuran ini, aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang
dibayarkan atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk
memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Sedangkan kewajiban dicatat
sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar kewajiban atau (dalam keadaan
tertentu) dalam jumlah kas (atau setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan
untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
b. Biaya Kini (Current Cost)
Pada dasar
pengukuran ini , aktiva dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang
seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara aktiva diperoleh sekarang.
Sedangkan kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak
didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban
sekarang.
c. Nilai Realisasi/Penyelesaian
Pada dasar
pengukuran ini, aktiva dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat
diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal. Sedanglan kewajiban
dinyatakan sebesar nilai penyelesaian, yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang
tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban
dalam pelaksanaan usaha normal.
d. Nilai Sekarang (Present
Value)
Pada dasar
pengukuran ini, aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan
yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan
hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Sedangkan kewajiban dinyatakan sebesar
arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang
diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan
usaha normal.
J.
JENIS DAN BENTUK LAPORAN KEUANGAN
Jenis Laporan Keuangan
Ø Neraca
Neraca
adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan
(aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Neraca
mempunyai tiga unsur laporan keuangan, yaitu :
1. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai
perusahaan, yang terdiri dari :
a. Aktiva Lancar, yaitu aktiva yang manfaat ekonominya
diharapkan akan diperoleh dalam waktu satu tahun atau kurang (siklus operasi
normal), misalnya kas, surat berharga, persediaan, piutang dan persekot biaya.
b. Investasi Jangka Panjang, yaitu penanaman modal yang
biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan tetap atau untuk
menguasai perusahaan lain dan jangka waktunya lebih dari satu tahun, misalnya
investasi saham, investasi obligasi.
c. Aktiva Tetap, yaitu aktiva yang memiliki substansi (wujud)
fisik, digunakan dalam operasi normal perusahaan dan memberikan manfaat ekonomi
lebih dari satu tahun. Contohnya adalah gedung, tanah, kendaraan, mesin dan
peralatan.
d. Aktiva Yang Tidak Terwujud, yaitu aktiva yang tidak memiliki
substansi fisik dan biasanya berupa hak istimewa yang memberikan manfaat
ekonomi bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya
patent, goodwill, royalty, copyright, franchise dan license.
2. Kewajiban yang merupakan utang perusahaan masa kini,
yang terdiri dari :
a. Kewajiban Lancar, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya
diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang
memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu satu tahun atau kurang termasuk
dalam kategori kewajiban ini misalnya utang dagang, utang wesel, utang gaji dan
upah, utang pajak, dan utang biaya.
b. Kewajiban Jangka Panjang, yaitu kewajiban yang
penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun. Misalnya utang obligasi, utang hipotik, utang bank atau kredit
investasi.
c. Kewajiban Lain-Lain, yaitu kewajiban yang tidak dapat
dikategorikan ke dalam salah satu macam kewajiban di atas, misalnya utang pada
direksi, utang pada pemegang saham.
3. Ekuitas, yaitu bagian hak pemilik dalam perusahan yang
merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada, ekuitas terdiri dari :
a. Ekuitas yang berasal dari setoran para pemilik, misalnya modal
saham (termasuk agio saham bila ada)
b. Ekuitas yang berasal dari hasil operasi, yaitu laba yang tidak
dibagikan kepada para pemilik , misalnya deviden.
Neraca memiliki
dua bentuk penyajian :
1. Rekening (Skontro)
Pada bentuk
ini unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit), sedangkan unsur kewajiban
dan ekuitas disajikan pada sisi kanan (kredit)
2. Laporan (Stafel)
Pada bentuk
ini baik aktiva maupun ekuitas disajikan secara urut dari atas ke bawah, yang
dimulai dari aktiva , kewajiban dan terakhir ekuitas.
Ø Laporan Laba Rugi
Laporan laba
rugi menggambarkan informasi mengenai potensi (kemampuan) perusahan dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu (kinerja). Laporan laba rugi memiliki
unsur :
1. Penghasilan (Income), ada dua macam penghasilan
yaitu
a. Pendapatan (revenues), yaitu
penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal
dengan sebutan berbeda, seperti penjualan barang dagangan, penghasilan jasa
(fee), pendapatan bunga, pendapatan deviden, royaltis dan sewa.
b. Keuntungan (gains), yaitu
pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak
timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang
timbul dalam pengalihan aktiva lancar, revaluasi sekuritas, kenaikan jumlah
aktiva jangka panjang.
2. Beban (Expense), dapat
terdiri dari :
a. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang
biasa (yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya
aktiva seperti kas persediaan, aktiva tetap), yang meliputi misalnya harga
pokok penjualan, gaji dan upah, penyusutan.
b. Kerugian, yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi
beban yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang
terjadi, seperti misalnya rugi karena bencana kebakaran , banjir atau
pelepasan aktiva tidak lancar.
Laba Rugi, memiliki dua bentuk penyajian
yaitu :
1. Single Step
Pada bentuk
ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai kegiatan /aktivitas
dikelompokkan menjadi satu kelompok yang disebut kelompok penghasilan, sedangkan
untuk semua beban dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut beban.
Penghasilan bersih (laba) merupakan selisih antara kelompok penghasilan dan
total kelompok beban.
2. Multiple Step
Pada bentuk ini penghasilan bersih (laba) dihitung secara bertahap sesuai
dengan aktivitas perusahaan. Dengan demikian, semua penghasilan dan beban
disajikan sesuai dengan kegiatan/aktivitas usaha.
K.
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
1) Akun Harta (Assets)
· Harta lancar, adalah harta
yang berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau umur
pemakaiannya kurang dari satu tahun. Yang termasuk harta lancar adalah:
a) Kas adalah
Uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat baik yang ada
dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang terdapat dalam bank.
b) Surat-surat berharga
(efek) Surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk
diperjual-belikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.
c) Wesel tagih adalah
piutang yang diperkuat dengan promes.
d) Piutang adalah
tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.
e) Persedian barang dagang adalah
persediaan barang yang tersedia untuk dijual (dalam perusahaan dagang),
persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi (dalam
perusahaan manufaktur).
f) Perlengkapan adalah
barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis
dipakai dalam setahun. Misalnya
perlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut bahan habis pakai).
perlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut bahan habis pakai).
g) Beban yang dibayar di
muka biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari
pembayaran belum diperoleh atau digunakan. Seperti asuransi dibayar di muka,
sewa dibayar di muka dan iklan dibayar di muka.
· Penyertaan (Investasi), adalah investasi jangka panjang dalam
bentuk saham, obligasi atau surat berharga lainnya. Investasi
bertujuan memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang, atau dengan tujuan
untuk menguasai perusahaan lainnya. Investasi umumnya dalam bentuk saham dan
obligasi
· Harta Tetap, adalah harta berwujud yang digunakan untuk
operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti
tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan dan sebagainya.
· Harta tak berwujud, adalah harta yang tidak mempunyai wujud
fisik, tetapi merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam
menghasilkan pendapatan. Contoh harta tak berwujud antara lain:
Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.
Hak Cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. Misalnya hak cipta lagu. Goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan goodwill maka barang yang diproduksi dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.
Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.
Hak Cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. Misalnya hak cipta lagu. Goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan goodwill maka barang yang diproduksi dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.
2) Akun Kewajiban
Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan
pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi
akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang
jangkan panjang.
· Utang Lancar ,
Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang
dari satu tahun.
Utang lancar antara lain:
Utang lancar antara lain:
a) Wesel bayar, adalah utang yang disertai promes.
b) Utang usaha atau utang dagang, adalah kewajiban yang
timbul karena pembelian jasa atau barang secara kredit.
c) Biaya yang masih harus dibayar, adalah beban yang sudah
terjadi tetapi belum dibayar. Misalnya utang sewa, utang gaji dan utang bunga.
d) Pendapatan diterima di muka, adalah kewajiban yang
disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu uang sedangkan penyerahan jasa atau
barang belum dilakukan.
· Utang Jangka Panjang Utang
jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu
tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk membeli
peralatan-peralatan baru atau mesin-mesain baru. Yang termasuk utang jangka
panjang antara lain:
a) Utang Bank,
adalah pinjaman modal kerja dari Bank untuk perluasan usaha.
b) Utang Hipotik, adalah
pinjaman dari Bank dengan jaminan aktiva tetap.
c) Utang Obligasi, adalah
utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual surat-surat berharga.
d) Utang Lain-lain Utang
lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang lancar maupun utang jangka
panjang. Misalnya utang kepada direksi dan utang kepada pemegang saham.
3) Akun Modal
Modal adalah
selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan atas
sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan
disertai nama pemilik, akuntansi modal pada persekutuan disertai dengan nama
sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan
modal saham.
4) Akun Pendapatan
Pendapatan
adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan.
Pendapatan dibedakan atas:
Pendapatan dibedakan atas:
· Pendapatan Usaha,
adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.
· Pendapatan di luar usaha,
adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.
Misalnya pendapatan sewa, pada perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang
tidak dipakai untuk kegiatan usaha, tetapi disewakan kepada pihak lain.
5) Akun Beban
Beban adalah
pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh
pendapatan. Beban dapat dibedakan atas:
· Beban Usaha, adalah
pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha.
· Beban Lain-lain, adalah
pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan
kegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga. Beban (biaya) yang dibayar oleh
perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.
kegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga. Beban (biaya) yang dibayar oleh
perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.
L.
KODE AKUN
A. Pengertian Kode Akun
Pernahkah
Anda mengirim surat kepada seseorang yang berada di daerah lain?
Sebelum surat itu Anda masukkan ke Kantor Pos tentunya Anda lebih dahulu
menulis kode pos alamat tujuan bukan? Mengapa penulisan kode pos itu selalu
diingatkan oleh petugas pos? Tujuannya tak lain adalah untuk memudahkan pihak
pos untuk menyampaikan surat kepada si penerima surat.
Demikian
pula halnya dengan kode akun dalam akuntansi. Kode akun itu dicantumkan untuk
memudahkan proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan serta pembebaban yang
dituju pada setiap akun. Jadi apa yang dimaksud dengan kode akun itu? Kode akun
adalah pemberian tanda/nomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau
kombinasi angka dan huruf pada setiap akun.
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa
kode akun harus bersifat membantu memudahkan pencatatan, pengelompokkan dan
penyimpanan setiap akun. Oleh karena itu kode akun hendaknya memiliki kriteria
seperti, mudah diingat, konsisten, sederhana dan singkat serta memungkinkan
adanya penambahan akun baru tanpa mengubah kode akun yang sudah ada.
B. Jenis-jenis Kode Akun
Dalam suatu
sistem akuntansi perusahaan pemberian kode akun sangat tergantung pada
keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi. Semakin banyak dan
kompleksnya transaksi yang terjadi menyebabkan semakin banyak pula kode akun
yang akan digunakan.
Ada beberapa
kode akun yang dapat digunakan seperti kode numerial, kode desimal, kode
mnemonik serta kode kombinasi huruf dan angka. Dalam modul ini hanya
membicarakan dua macam kode akun yang biasa digunakan. Kode akun yang dibahas
adalah kode numerial dan kode desimal. Baiklah, sekarang mari kita lanjutkan
dengan materi berikutnya.
C. Kode Numerial
Kode
numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor secara berurutan, yang
dapat dimulai dari angka 1, 2, 3 dan seterusnya.
D. Kode Desimal
Kode desimal adalah cara pemberian
kode akun dengan menggunakan lebih dari satu angka. Setiap angka mempunyai
arti, kode desimal ini dapat dibedakan atas kode kelompok dan kode blok.
· Kode Kelompok
Kode kelompok merupakan cara
pemberian kode akun dengan mengelompokkan akun. Setiap kelompok akun diberi
nomor kode sendiri sendiri.
Contoh:
Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Kemudian termasuk golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113.
Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Kemudian termasuk golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113.
· Kode Blok
Kode blok
adalah pemberian kode akun dengan cara memberikan satu blok kode setiap
kelompok akun. Misalnya harta diberikan nomo2 100 - 199, Kewajiban diberi nomor
200 - 299, Modal diberikan nomor 300 - 399, Pendapatan nomor 400 - 499 dan
Beban nomor 500 - 599.
M.
CONTOH PECATATAN LAPORAN KEUANGAN
DARI SUATU TRANSAKSI
Mona Beauty salon didirikan pada
tanggal 1 Juni 200A oleh Mona Sitompul. Transaksi bulan pertama kegiatannya
sebagai berikut:
1/5 Menanamkan uang sebesar Rp
6.000.000,- ke dalam perusahaan
4/5 Menerima pinjaman dari bank
sebesar Rp 16.000.000,-
5/5 Membeli peralatan salon
sebesar Rp 20.000.000,- secara tunai
10/5 Membayar Rp 600.00,- untuk
sewa salon bulan pertama
12/5 Membeli
perlengkapan dari CV Jaya Abadi secara tunai sebesar Rp 280.000,-
15/5 Menerima
pendapatan dari jasa yang diberikan pelanggan sebesar
Rp 9.600.000,-
19/5 Membeli
peralatan dari PT Afdol dengan kredit sebesar Rp 1.000.000,-
25/5 Perlengkapan
yang digunakan sebesar Rp 800.000,-
25/5 Membayar
gaji sebesar Rp 1.200.000,-
26/5 Membayar
bermacam-macam beban sebesar Rp 600.000,-
30/5 Membayar
kepada bank sebesar Rp 2.000.000,- untuk pengembalian pokok pinjaman dan Rp
200.000,- untuk bunganya
Persamaan
Dasar Akuntani
Di dalam tabel persamaan dasar akuntansi
kita dapat mencatat semua transaksi
yang telah terjadi. Jumlah aktiva
(aset) harus seimbang atau sama dengan jumlah
liabilitas (utang) ditambah ekuitas (modal).
Setelah persamaan dasar akuntansi
selesai dibuat, maka dari tabel
tersebut kita dapat membuat laporan laba-rugi,
laporan penambahan ekuitas dan
neraca. Berikut ini adalah tabel persamaan dasar
dari transaksi yang dilakukan oleh
Mona Beauty salon.
LAPORAN
LABA RUGI DAN PENDAPATAN KONFREHENSIF
Mona
Beauty
Untuk
periode yang berakhir Juni 200A
Pendapatan 9.600.000
Beban
:
1.
Beban sewa 600.000
2.
Beban perlengkapan 800.000
3.
Beban gaji 1.200.000
4.
Beban bunga 200.000
5.
Beban lain-lain 600.000
Total beban 3.400.000
Laba bersih sebelum pajak 6.200.000
|
LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS (MODAL)
Mona
Beauty
Untuk
periode yang berakhir Juni 200A
Modal awal 6.000.000
Laba bersih sebelum pajak 6.200.000
Penambahan Modal 6.200.000
Modal akhir 12.200.00
|
LAPORAN
POSISI KEUANGAN (NERACA)
Mona
Beauty
Untuk
periode yang berakhir Juni 200A
AKTIVA
Aktiva lancar
·
Kas
6.720.000
·
Perlengkapan 480.000
Aktiva tetap
1.
Peralatan
20.000.000
Total aktiva
27.200.000
|
PASIVA
KEWAJIBAN
1. Utang
bank 14.000.000
2.
Utang usaha 1.000.000
MODAL
1.
Modal 12.200.000
Total pasiva 27.200.000
|
JURNAL
UMUM
NO
|
URAIAN
|
DEBET
|
KREDIT
|
1
|
Kas
|
6000000
|
|
|
Ekuitas
|
|
6000000
|
|
Menyetorkan uang untuk modal
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Kas
|
16000000
|
|
|
Utang bank
|
|
16000000
|
|
mengambil pinjaman bank
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Peralatan
|
20000000
|
|
|
Kas
|
|
20000000
|
|
Membeli peralatan
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Beban sewa
|
600000
|
|
|
Kas
|
|
600000
|
|
Membayar beban sewa
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Perlengkapan
|
280000
|
|
|
Kas
|
|
280000
|
|
Membeli perlengkapan
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Kas
|
9600000
|
|
|
Pendapatan
|
|
9600000
|
|
Terima pendapatan
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Perlengkapan
|
1000000
|
|
|
Utang dagang
|
|
1000000
|
|
Beli perlengkapan kredit
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Beban perlengkapan
|
800000
|
|
|
Perlengkapan
|
|
800000
|
|
Perlengkapan yang digunakan
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Beban gaji
|
1200000
|
|
|
Kas
|
|
1200000
|
|
Membayar gaji
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Bayar Beban lain-lain
|
600000
|
|
|
Kas
|
|
600000
|
|
Membayar beban lain-lain
|
|
|
|
|
|
|
11
|
Utang bank
|
2000000
|
|
|
Beban bunga
|
200000
|
|
|
Kas
|
|
2200000
|
|
Membyar utang bank+bunga
|
|
|
|
|
|
|
|
|
58280000
|
58280000
|
|
|
|
|
BAB III
KESIMPULAN
Akuntansi
merupakan cara atau metode yang digunakan untuk menyelenggarakan
pencatatan-pencatatan mengenai transaksi keuangan sehingga menghasilkan
informasi yang relevan untuk pengambilan suatu keputusan. Untuk lebih mudah
dalam pembuatan laporan keuangan seperti laporan laba rugi, perubahan modal dan
neraca maka terlebih dahulu membuat tabel persamaan dasar akuntansi. Proses
pencatatan akuntansi terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari mengetahui
macam-macam bukti transaksi dan menganalisinya supaya mudah dalam
mengelompoknya ke dalam akun debet atu kredit. Lalu melaLui transaksi keuangan
itu segala macam bukti transaksi dicatat ke dalam jurnal dan setelah itu mempostingnya ke dalam buku besar.
PENUTUP
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, atas
terselesaikannya makalah ini yang semoga mamperluas cakrawala pengetahuan kita tentang
akuntansi dan bermanfaat bagi kita semua
Makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu kami
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis mohon maaf apabila penulisan makalah yang
Penulis buat terdapat kesalahan karena masih dalam tahap belajar.
Malang, 30 November 2015
DAFTAR PUSTAKA
Soemarso S.R.; Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1 Edisi 5;
Penerbit Salemba Empat; Jakarta; 2003.
Ans Saribanon Sapiie; Sejarah Perkembangan Akuntansi di Indonesia;
Skripsi di Fakultas Ekonomi UI; 1980. BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Akuntansi
adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi
untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi
yang menggunakan informasi tersebut.
Untuk
menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu metode
pencacatan, penggolongan, analisis dan pengendalian transaksi serta
kegiatan-kegiatan keuangan, kemudian melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntasi
meliputi :
1. Pengidentifikasian
dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan keputusan.
2. Pemrosesan
data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan.
3. Pengkomunikasian
informasi kepada pemakai laporan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
gambaran umum akuntansi?
2. Apa
yang dimaksud dengan laporan keuangan?
3. Bagaimana
contoh pencatatan laporan keuangan dalam akuntansi?
C.
Tujuan
Mahasiswa
dapat mengetahui dasar-dasar serta gambaran umum akuntansi. Dari gambaran
tersebut diharapkan dapat mencatat transaksi keuangan ke dalam persamaan dasar
akuntansi, serta menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Setiap terjadi suatu peristiwa,
orang selalu saja bertanya, awalnya bagaimana? Atau seseorang akan berkata
ceritanya bagaimana? Begitu juga halnya Akuntansi sering orang bertanya
bagaimana sejarah dari akuntansi itu.
Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak
manusia itu mulai bisa menghitung dan membuat suatu catatan, yang pada awalnya
dulu itu dengan menggunakan batu, kayu, bahkan daun menurut tingkat kebudayaan
manusia waktu itu. Pada abad XV terjadilah perkembangan dan perluasan
perdagangan oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan perdagangan ini
menyebabkan orang waktu itu memerlukan suatu sistem pencatatan yang lebih baik,
sehingga dengan demikian akuntansi juga mulai berkembang.
Setelah itu perkembangan akuntansi
juga ditandai dengan adanya seorang yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494,
ahli matematika mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de
Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di mana dalam
suatu bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris yang memperkenalkan dan
mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan sistem
kontinental.
Sistem berpasangan adalah sistem
pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit.
Kemudian kedua bagian ini diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara
seperti ini menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang
terpadu, karena perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha,
kekayaan perusahaan serta hak pemilik.
Pertengahan abad ke 18 terjadi
revolusi industri di Inggris yang mendorong pula perkembangan akuntansi, di
mana waktu itu para manajer pabrik misalnya, ingin mengetahui biaya
produksinya. Sebab dengan mengetahui berapa besar biaya produksi mereka dapat
mengawasi efektifitas proses produksi dan menetapkan harga jual. Sejalan dengan
itu berkembanglah akuntansi dengan bidang khusus yaitu akuntansi biaya.
Akuntansi biaya memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksi dan penyediaan
informasi bagi manajemen.
Bagaimana perkembangan akuntansi
di Indonesia? Akuntansi di Indonesia pada awalnya menganut sistem
kontinental, seperti yang dipakai di Belanda saat itu. Sistem ini disebut juga
dengan tata buku yang sebenarnya tidaklah sama dengan akuntansi, di mana tata
buku menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses
pencatatan, peringkasan, penggolongan dan aktivitas lain yang bertujuan
menciptakan informasi akuntansi berdasarkan pada data. Sedangkan akuntansi
menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dan analitikal seperti
kegiatan analisis dan interpretasi berdasarkan informasi akuntansi. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.
Perkembangan selanjutnya tata buku
sudah mulai ditinggalkan orang. Di Indonesia perusahaan atau orang semakin
banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon. Berkembangnya sistem akuntansi
Anglo Saxon di Indonesia disebabkan adanya penanaman modal asing di Indonesia
yang membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, karena sebagian
besar penanaman modal asing menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo
Saxon). Penyebab lain sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan
perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, kemudian
menerapkan ilmu akuntansi itu diIndonesia. Saat ini sistem Anglo Saxon semakin
populer di Indonesia baik dalam pendidikan akuntansi maupun dalam
praktek dunia bisnis.
Profesor Robert Sterling, seorang
ahli akuntansi dari Amerika membagi perkembangan akuntansi menjadi tiga tahap :
Tahap
Perencanaan, dalam
tahap ini input yang digunakan adalah hasil aspirasi masyarakat yang dilakukan
oleh Dewan dan Eksekutif, kemudian aspirasi tersebut dijabarkan dalam Usulan
Kegiatan/Aktivitas Unit Kerja masing pada entitas pemerintah yang bersangkutan
yang akan diproses dengan Standar Analisa Belanja (SAB) sehingga aktivitas yang
diusulkan mencerminkan target kinerja dan anggaran usulan masyarakt yang
menjadi prioritas daerah yang bersangkutan. Hasil akhir Rencana Anggaran Satuan
Kerja di Unit Kerja diwujudkan pada RAPBD yang kemudian diproses untuk
mendapatkan justifikasi oleh Dewan sebagai output perencanaan berupa APBD.
Tahap
Pelaksanaan, inputnya
adalah output dari tahap perencanaan yaitu berupa APBD. Kemudian dalam tahap
pelaksanaan ini prosesnya adalah APBD yang sudah ditetapkan kemudian
dilaksanakan menggunakan sistem akuntansi yang sudah disesuaikan untuk
menghasilkan informasi yang berguna bagi semua pihak yang berkepentingan atas
pelaksanaan APBD oleh Eksekutif baik berupa laporan triwulanan maupun laporan
tahunan sebagai laporan pertanggungjawaban Kepada Daerah.
Tahap
Pengendalian, inputnya
berupa laporan Pelaksanaan APBD kemudaian diproses sebagai dasar evaluasi
terhadap laporan tersebut sekaligus dapat digunakan sebagai penilaian
pertanggunjawaban Kepala Daerah yang outputnya berupa kebutusan hasil evaluasi
maupun penerimaan atau penolakan terhadap laporan Pertanggungjawaban Kepala
Daerah
B.
BIDANG AKUNTANSI
Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi
dan semakin kompleksnya masalah perusahaan yang didorong kemajuan teknologi,
bertambahnya peraturan pemerintah terhadap kegiatan perusahaan, maka para
Akuntan dituntut untuk mengkhususkan keahliannya dalam Bidang Akuntansi. Bidang
khusus Akuntansi itu, apa saja? Baik, mari kita lihat bidang-bidang khusus
Akuntansi berikut ini!
A. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan disebut juga Akuntansi Umum
(General Accounting), yaitu Akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan
transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan secara berkala yang
berpedoman kepada prinsip Akuntansi. Laporan keuangan itu bisa digunakan
sebagai informasi intern maupun ekstern perusahaan. Hal yang paling penting
untuk diperhatikan dalam penyusunan laporan keuangan untuk pihak-pihak ini
adalah aturan-aturan yang telah disetujui bersama. Aturan-aturan itu disebut “Standar
Akuntansi Keuangan”. Merupakan kewajiban bagi perusahaan untuk mengikuti
standar akuntansi keuangan tersebut dalam penyusunan laporan mengenai posisi
keuangan dan hasil usahah perusahaan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.
Standar akuntansi keuangan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam
bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
B. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Accounting)
Akuntansi pemeriksaan merupakan kegiatan Akuntansi
yang berhubungan dengan pemeriksaan keuangan atau Akuntansi umum. Akuntansi
publik melakukan pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang mendukung laporan
keuangan dengan menyatakan kelayakan dan dapat dipercayainya suatu laporan.
C. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Titik sentral dalam Akuntansi manajemen adalah
informasi untuk pihak-pihak di dalam perusahaan. Kegunaan Akuntansi manajemen
antara lain, mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai
alternatif dalam pengambilan keputusan. Misalnya dalam hal penetapan harga
jual, pembelajaan, metode produksi dan investasi. Bidang Akuntansi ini juga
mengolah masalah-masalah khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari
berbagai jenjang organisasi dengan menggunakan data historis maupun data
tafsiran.
D. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya adalah Bidang Akuntansi yang
menekankan kegiatan pada penetapan biaya dan kontrol atas biaya. Terutama yang
berhubungan dengan biaya produksi suatu barang. Di samping itu salah satu
fungsi utama Akuntansi biaya adalah pengumpulan dan menganalisa data mengenai
biaya, baik yang telah maupun yang akan terjadi untuk digunakan oleh pemimpin perusahaan
sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan serta alat untuk
membuat rencana di masa mendatang.
E. kuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Bidang Akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat pemberitahuan
pajak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang
direncanakan. Karena setiap perusahaan akan berurusan dengan masalah pajak,
maka seorang akuntan perlu mengetahui
konsep, metode dan cara pelaporan untuk perpajakan tersebut. Dalam menghadapi masalah pajak akuntan dapat
berperan dalam hal perencanaan pajak (tax
planning), pelaksanaan aturan perpajakan atau menghadapai perusahaan di
hadapan kantor pajak. Tugas akuntan dalam perencanaan pajak diantaranya dalah
memberi nasihat tentang bagaimana meminimalisir pengaruh pajak, apabila secara
hukum dimungkinkan.
F. Akuntansi
Anggaran (Budgeting Accounting)
Akuntansi anggaran adalah bidang Akuntansi yang
berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan
untuk suatu jangka waktu tertentu di masa mendatang serta analisa dan
pengontrolannya.
G. Sistem
Informasi (Information System)
Bidang ini menyediakan informasi keuangan maupun
non-keuangan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara
efektif. Melalui sistem ini diproses informasi yang diperlukan untuk penyusunan
laporan kepada pemengang saham,
kreditur, badan-badan Pemerintah, pimpinan perusahaan, pegawai dan pihak-pihak
lain. Tugas seorang akuntan dalam bidang ini dapat meliputi perancangan,
pelaksanaan dan evaluasi suatu sistem di perusahaan.
H. Akuntansi
Pemerintah (Governmental Accounting)
Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan pada pelaporan
transaksi- transaksi yang terjadi di badan Pemerintah. Ia menyediakan laporan
akuntansi tentang aspek kepengurusan (business
aspect) dari administrasi keuangan negara. Di samping itu, bidang ini
mencakup pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran negara. Termasuk di
dalamnya adalah kesesuian dengan ketentuan undang-undang yang berlaku
C. PEMAKAI AKUNTANSI
A.Pemakai Intern
Yang
dimaksud dengan pemakai (pihak) intern adalah pihak yang menyelenggarakan
usaha, seperti rumah tangga konsumen (RTK) dan rumah tangga produksi (RTP) yang
dalam hal ini adalah pimpinan perusahaan (manajer) yang bertanggung jawab dalam
pengambilan suatu keputusan.
Setiap rumah
tangga konsumen dan rumah tangga produksi memerlukan informasi keuangan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai laba maksimal dengan
pengorbanan tertentu. Oleh karena itu memerlukan suatu cara pencatatan yang
sistematis agar dapat menganalisis transaksi keuangan menjadi informasi ekonomi
yang berguna. Dapatkah Anda memberi contoh rumah tangga konsumen? Baiklah,
contohnya pemilik toko, setiap hari membuat catatan tentang pengeluaran uang
dan pemasukan uang. Dengan adanya kegiatan pencatatan (akuntansi) tadi maka
pemilik toko dapat mengetahui informasi keadaan keuangan dari usahanya pada
saat tertentu.
Kemudian
bagaimana dengan contoh rumah tangga produksi? Sebenarnya peranan akuntansi
jauh lebih penting, lebih-lebih lagi dalam usaha yang sudah berbadan hukum,
misalnya manajer produksi memerlukan akuntansi sewaktu ia ingin mengetahui
berapa besar harga pokok barang, jumlah biaya produksi barang yang dihasilkan.
B.Pemakai Ekstern
Yang
dimaksud dengan pihak ekstern adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan
suatu usaha atau perusahaan, tetapi merupakan pihak luar perusahaan. Contohnya,
bank sebagai pemberi kredit (pinjaman). Jadi bank perlu memastikan apakah
debiturnya (perusahaan) yang diberikan fasilitas kredit ini dapat melunasi
seluruh pinjamannya pada waktu yang telah ditetapkan, sehingga bank terhindar
dari permasalahan kredit macet. Bagaimana pihak bank mendapatkan data atau
informasi yang berhubungan dengan perusahaan sebagai debiturnya? Bank
memperoleh data dan informasi berdasarkan catatan akuntansi yang dibuat berupa
laporan keuangan dari perusahaan yang mendapatkan kredit tadi. Pihak ekstern
ini meliputi:
a. Pemilik/investor
Pemilik
memerlukan laporan keungan untuk memenuhi posisi maju/mundurnya
perusahaan, sehingga ia dapat menentukan apakah akan mempertahankan
perusahaannya, menjual atau menanam modalnya di perusahaan lain.
b. Calon
pemilik/investor
Calon pemilik dapat menentukan apakah dia akan menanamkan modalnya pada
perusahaan itu.
c. Kreditor
dan calon kreditor
Informasi
akuntansi berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan
pinjaman, sehingga dapat dijadikan pedoman apakah akan di tambah pinjamannya
atau justru akan ditarik pinjaman yang telah diberikan.
Bagi calon
kreditor berguna untuk menilai resiko yang akan terjadi sebelum pinjaman
diputuskan ataru diberikan.
d.
Pemerintah
Informasi
akuntansi bai pemerintah sangan berguna untuk tujuan pajak dan
pengaturannya, pemeriksaan terhadap kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan, dan
sebagai lat penilai apakah perusahaan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan,
serta pemantauan perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat Statistik.
e. Karyawan
Informasi
ekonomi bagi karyawan akan berguna untuk mengetahui kelangsungan hidupnya, maju
mundurnya perusahaan yang berguna untuk kemantapan kerja, pertimbangan naik
turunnya gaji dan jaminan sosial.
f. Pelanggan
Informasi
ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha hubungan usaha dengan
perusahaan, dan menentukan kelanjutan hubungan di masa mendatang.
D.
TUJUAN / MANFAAT AKUNTANSI
a. Tujuan Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan
informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Yang dimaksud dengan Entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang
mempunyai kekayaan sendiri. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi
berguna bagi pihak-pihak di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun
pihak-pihak di luar organisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh
pemakai informasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh
manajemen dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas
usaha yang dilaksanakan.
Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua yaitu :
1. pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi akuntansi contoh : investor dan kreditor.
2. pemakai eksternal yang tidak berkepentingan
langsung misalnya Analis Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.
b. Manfaat Akuntansi
· Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan)
· Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik
perusahaan
· Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun
E. PROFESI AKUNTANSI
Perkembangan profesi akuntansi
sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin
lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi
seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain.
Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar Akuntan dapat
digolongkan sebagai berikut:
a. Akuntan Publik (Public
Accountant)
Akuntan publik adalah akuntan
independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka
ini bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan
publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan,
jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
b. Akuntan Intern (Internal
Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang
bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga
akuntan perusahaan. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa
sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka
adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak
eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun
anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
c. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan
yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
d. Akuntan Pendidik
Akuntan
pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan
penelitian dan pengembangan akuntansi, mangajar, menyusun kurikulum pendidikan
akuntansi di perguruan tinggi.
Apa saja
persyaratannya bila seseorang ingin memperoleh gelar Akuntan itu? Seseorang itu
berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain:
Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi
yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan, seperti UI, UGM, UNHAS, USU dan
sebagainya, atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu
perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga
bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh
konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan
SK Mendikbud RI tahun 1976. Dari uraian di atas, dapat diambil
pengertian bahwa gelar Akuntan itu pengakuannya adalah sama dengan gelar
profesi lainnya seperti: Pengacara, Dokter, Notaris, dan lain lain. Dan siapa
saja bisa memperoleh gelar akuntan tersebut, asalkan lulus Ujian Negara
Akuntansi dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
F.
PEMBUKUAN DAN AKUNTANSI
Ada sedikit kekaburan antara
pembukan (book keeping) dan akuntansi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa
keduanya saling berhubungan dan tidak ada pemisahaan yang tegas dan diterima
secara umum . Pada umumnya pembukuan adalah pencatatan data perusahaan dengan
suatu cara tertentu. Seorang pemengang buku mungkin bertanggung jawab atas
semua pencatatan dalam perusahaan atau hanya sebagian kecil saja dari kegiatan
pencatatan dalam perusahaan tersebut (misal mencatat keluar masuknya barang
dalam buku stok). Sebagian besar pekerjaan yang dilakukan oleh pemengang buku
bersifat teknis pelaksanaan.
Akuntansi,
terutama berhubungan dengan perancangan sistem pencatatan, penyusunan laporan
berdasarkan data yang telah dicatat dan penafsiran atas laporan-laporan
tersebut. Akuntansi biasanya mengawasi pekerjaan seorang pemengang buku. Makin
besar perusahaan makin banyak pula tingkat-tingkat pembagian tanggung jawab dan
wewenang yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Pekerjaan Akuntansi pada
tingkat permulaan mungkin termasuk pekerjaan pembukuan. Dalam setiap keadaan,
akuntansi harus mempunyai pengetahuan yang lebih banyak, baik pengetahuan
mengenai konsep –konsep akuntansi maupun kemampuan analitisnya dibandingkan
dengan pemegang buku.
G.
ISTILAH-ISTILAH DALAM AKUNTANSI
·
Laporan
keuangan (financial statement) :
laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak luar
perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan keuangan
terdiri dari neraca (laporan posisi keuangan), laporan laba rugi dan laporan
arus kas.
·
Manajemen (management) : sekelompok orang yang
diberi tanggung jawab untuk mengelola kegiatan perusahaan.
·
Modal (capital) : sumber pembelanjaan
perusahaan yang berasal dari pemilik.
·
Neraca/laporan
posisi keuangan (balance sheet) :
laporan keuangan yang dapat memberi informasi tentang sumber-sumber daya yang
dimiliki perusahaan dan sumber pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini
menyajikan posisi keuangan perusahaan.
·
Pembukuan (book keeping) : pencatatan data
perusahaan dengan cara tertentu.
·
Persekutuan
(partnership) : perusahaan yang dimiliki
oleh dua orang atau lebih menurut suatu perjanjian yang dilakukan di antara
mereka.
·
Perseroan
terbatas (corporation) : perusahaan
badan hukum terpisah yang berbentuk berdasarkan hukum dimana kepemilikannya
dibagi dalam saham-saham.
·
Perusahaan perseorangan
(proprietorship) : perusahaan yang
dimiliki seluruhnya oleh perseorangan.
·
Perusahaan
dagang (merchandising firm) :
perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dan menjualnya kembali tanpa
melakukan pengolahan lagi.
·
Perusahaan
pabrik (manufacturing firm) :
perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan
kemudian menjual barang jadi tersebut.
·
Perusahaan
jasa (service firm) : perusahaan yang
kegiatannya menjual jasa-jasa.
H.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan (financial statement) adalah laporan yang
dirancang untuk para pepmbuat keputusan, terutama pihak luar perusahaan,
mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan keuangan terdiri
dari neraca (laporan posisi keuangan), laporan laba rugi dan laporan arus kas. Tujuan
laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan , kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
ASUMSI DASAR
a. Dasar Akrual
Pada dasar akrual pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan
dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada
periode yang bersangkutan.
b. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha
perusahaan, yang berarti perusahaan akan tetap melanjutkan usahanya
di masa depan. Ini berarti bahwa perusahaan diasumsikan tidak
bernaksud atau berkeinginan untuk melikuidasi atau mengurangi secara material
skala usahanya.
Karakteristik
kualitatif laporan keuangan
a. Dapat Dipahami
b. Relevan
c. Keandalan
d. Dapat Dibandingkan
B. Unsur Kinerja Keuangan
1. Penghasilan (Income)
Penghasilan adalah
kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan
atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi (setoran) penanam modal
2. Beban (Expense)
Beban adalah
penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus
keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
I.
PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
a. Biaya Historis
Pada dasar
pengukuran ini, aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang
dibayarkan atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk
memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Sedangkan kewajiban dicatat
sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar kewajiban atau (dalam keadaan
tertentu) dalam jumlah kas (atau setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan
untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
b. Biaya Kini (Current Cost)
Pada dasar
pengukuran ini , aktiva dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang
seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara aktiva diperoleh sekarang.
Sedangkan kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak
didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban
sekarang.
c. Nilai Realisasi/Penyelesaian
Pada dasar
pengukuran ini, aktiva dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat
diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal. Sedanglan kewajiban
dinyatakan sebesar nilai penyelesaian, yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang
tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban
dalam pelaksanaan usaha normal.
d. Nilai Sekarang (Present
Value)
Pada dasar
pengukuran ini, aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan
yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan
hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Sedangkan kewajiban dinyatakan sebesar
arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang
diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan
usaha normal.
J.
JENIS DAN BENTUK LAPORAN KEUANGAN
Jenis Laporan Keuangan
Ø Neraca
Neraca
adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan
(aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Neraca
mempunyai tiga unsur laporan keuangan, yaitu :
1. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai
perusahaan, yang terdiri dari :
a. Aktiva Lancar, yaitu aktiva yang manfaat ekonominya
diharapkan akan diperoleh dalam waktu satu tahun atau kurang (siklus operasi
normal), misalnya kas, surat berharga, persediaan, piutang dan persekot biaya.
b. Investasi Jangka Panjang, yaitu penanaman modal yang
biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan tetap atau untuk
menguasai perusahaan lain dan jangka waktunya lebih dari satu tahun, misalnya
investasi saham, investasi obligasi.
c. Aktiva Tetap, yaitu aktiva yang memiliki substansi (wujud)
fisik, digunakan dalam operasi normal perusahaan dan memberikan manfaat ekonomi
lebih dari satu tahun. Contohnya adalah gedung, tanah, kendaraan, mesin dan
peralatan.
d. Aktiva Yang Tidak Terwujud, yaitu aktiva yang tidak memiliki
substansi fisik dan biasanya berupa hak istimewa yang memberikan manfaat
ekonomi bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya
patent, goodwill, royalty, copyright, franchise dan license.
2. Kewajiban yang merupakan utang perusahaan masa kini,
yang terdiri dari :
a. Kewajiban Lancar, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya
diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang
memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu satu tahun atau kurang termasuk
dalam kategori kewajiban ini misalnya utang dagang, utang wesel, utang gaji dan
upah, utang pajak, dan utang biaya.
b. Kewajiban Jangka Panjang, yaitu kewajiban yang
penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun. Misalnya utang obligasi, utang hipotik, utang bank atau kredit
investasi.
c. Kewajiban Lain-Lain, yaitu kewajiban yang tidak dapat
dikategorikan ke dalam salah satu macam kewajiban di atas, misalnya utang pada
direksi, utang pada pemegang saham.
3. Ekuitas, yaitu bagian hak pemilik dalam perusahan yang
merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada, ekuitas terdiri dari :
a. Ekuitas yang berasal dari setoran para pemilik, misalnya modal
saham (termasuk agio saham bila ada)
b. Ekuitas yang berasal dari hasil operasi, yaitu laba yang tidak
dibagikan kepada para pemilik , misalnya deviden.
Neraca memiliki
dua bentuk penyajian :
1. Rekening (Skontro)
Pada bentuk
ini unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit), sedangkan unsur kewajiban
dan ekuitas disajikan pada sisi kanan (kredit)
2. Laporan (Stafel)
Pada bentuk
ini baik aktiva maupun ekuitas disajikan secara urut dari atas ke bawah, yang
dimulai dari aktiva , kewajiban dan terakhir ekuitas.
Ø Laporan Laba Rugi
Laporan laba
rugi menggambarkan informasi mengenai potensi (kemampuan) perusahan dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu (kinerja). Laporan laba rugi memiliki
unsur :
1. Penghasilan (Income), ada dua macam penghasilan
yaitu
a. Pendapatan (revenues), yaitu
penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal
dengan sebutan berbeda, seperti penjualan barang dagangan, penghasilan jasa
(fee), pendapatan bunga, pendapatan deviden, royaltis dan sewa.
b. Keuntungan (gains), yaitu
pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak
timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang
timbul dalam pengalihan aktiva lancar, revaluasi sekuritas, kenaikan jumlah
aktiva jangka panjang.
2. Beban (Expense), dapat
terdiri dari :
a. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang
biasa (yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya
aktiva seperti kas persediaan, aktiva tetap), yang meliputi misalnya harga
pokok penjualan, gaji dan upah, penyusutan.
b. Kerugian, yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi
beban yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang
terjadi, seperti misalnya rugi karena bencana kebakaran , banjir atau
pelepasan aktiva tidak lancar.
Laba Rugi, memiliki dua bentuk penyajian
yaitu :
1. Single Step
Pada bentuk
ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai kegiatan /aktivitas
dikelompokkan menjadi satu kelompok yang disebut kelompok penghasilan, sedangkan
untuk semua beban dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut beban.
Penghasilan bersih (laba) merupakan selisih antara kelompok penghasilan dan
total kelompok beban.
2. Multiple Step
Pada bentuk ini penghasilan bersih (laba) dihitung secara bertahap sesuai
dengan aktivitas perusahaan. Dengan demikian, semua penghasilan dan beban
disajikan sesuai dengan kegiatan/aktivitas usaha.
K.
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
1) Akun Harta (Assets)
· Harta lancar, adalah harta
yang berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau umur
pemakaiannya kurang dari satu tahun. Yang termasuk harta lancar adalah:
a) Kas adalah
Uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat baik yang ada
dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang terdapat dalam bank.
b) Surat-surat berharga
(efek) Surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk
diperjual-belikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.
c) Wesel tagih adalah
piutang yang diperkuat dengan promes.
d) Piutang adalah
tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.
e) Persedian barang dagang adalah
persediaan barang yang tersedia untuk dijual (dalam perusahaan dagang),
persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi (dalam
perusahaan manufaktur).
f) Perlengkapan adalah
barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis
dipakai dalam setahun. Misalnya
perlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut bahan habis pakai).
perlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut bahan habis pakai).
g) Beban yang dibayar di
muka biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari
pembayaran belum diperoleh atau digunakan. Seperti asuransi dibayar di muka,
sewa dibayar di muka dan iklan dibayar di muka.
· Penyertaan (Investasi), adalah investasi jangka panjang dalam
bentuk saham, obligasi atau surat berharga lainnya. Investasi
bertujuan memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang, atau dengan tujuan
untuk menguasai perusahaan lainnya. Investasi umumnya dalam bentuk saham dan
obligasi
· Harta Tetap, adalah harta berwujud yang digunakan untuk
operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti
tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan dan sebagainya.
· Harta tak berwujud, adalah harta yang tidak mempunyai wujud
fisik, tetapi merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam
menghasilkan pendapatan. Contoh harta tak berwujud antara lain:
Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.
Hak Cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. Misalnya hak cipta lagu. Goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan goodwill maka barang yang diproduksi dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.
Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.
Hak Cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. Misalnya hak cipta lagu. Goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan goodwill maka barang yang diproduksi dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.
2) Akun Kewajiban
Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan
pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi
akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang
jangkan panjang.
· Utang Lancar ,
Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang
dari satu tahun.
Utang lancar antara lain:
Utang lancar antara lain:
a) Wesel bayar, adalah utang yang disertai promes.
b) Utang usaha atau utang dagang, adalah kewajiban yang
timbul karena pembelian jasa atau barang secara kredit.
c) Biaya yang masih harus dibayar, adalah beban yang sudah
terjadi tetapi belum dibayar. Misalnya utang sewa, utang gaji dan utang bunga.
d) Pendapatan diterima di muka, adalah kewajiban yang
disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu uang sedangkan penyerahan jasa atau
barang belum dilakukan.
· Utang Jangka Panjang Utang
jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu
tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk membeli
peralatan-peralatan baru atau mesin-mesain baru. Yang termasuk utang jangka
panjang antara lain:
a) Utang Bank,
adalah pinjaman modal kerja dari Bank untuk perluasan usaha.
b) Utang Hipotik, adalah
pinjaman dari Bank dengan jaminan aktiva tetap.
c) Utang Obligasi, adalah
utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual surat-surat berharga.
d) Utang Lain-lain Utang
lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang lancar maupun utang jangka
panjang. Misalnya utang kepada direksi dan utang kepada pemegang saham.
3) Akun Modal
Modal adalah
selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan atas
sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan
disertai nama pemilik, akuntansi modal pada persekutuan disertai dengan nama
sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan
modal saham.
4) Akun Pendapatan
Pendapatan
adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan.
Pendapatan dibedakan atas:
Pendapatan dibedakan atas:
· Pendapatan Usaha,
adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.
· Pendapatan di luar usaha,
adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.
Misalnya pendapatan sewa, pada perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang
tidak dipakai untuk kegiatan usaha, tetapi disewakan kepada pihak lain.
5) Akun Beban
Beban adalah
pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh
pendapatan. Beban dapat dibedakan atas:
· Beban Usaha, adalah
pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha.
· Beban Lain-lain, adalah
pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan
kegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga. Beban (biaya) yang dibayar oleh
perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.
kegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga. Beban (biaya) yang dibayar oleh
perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.
L.
KODE AKUN
A. Pengertian Kode Akun
Pernahkah
Anda mengirim surat kepada seseorang yang berada di daerah lain?
Sebelum surat itu Anda masukkan ke Kantor Pos tentunya Anda lebih dahulu
menulis kode pos alamat tujuan bukan? Mengapa penulisan kode pos itu selalu
diingatkan oleh petugas pos? Tujuannya tak lain adalah untuk memudahkan pihak
pos untuk menyampaikan surat kepada si penerima surat.
Demikian
pula halnya dengan kode akun dalam akuntansi. Kode akun itu dicantumkan untuk
memudahkan proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan serta pembebaban yang
dituju pada setiap akun. Jadi apa yang dimaksud dengan kode akun itu? Kode akun
adalah pemberian tanda/nomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau
kombinasi angka dan huruf pada setiap akun.
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa
kode akun harus bersifat membantu memudahkan pencatatan, pengelompokkan dan
penyimpanan setiap akun. Oleh karena itu kode akun hendaknya memiliki kriteria
seperti, mudah diingat, konsisten, sederhana dan singkat serta memungkinkan
adanya penambahan akun baru tanpa mengubah kode akun yang sudah ada.
B. Jenis-jenis Kode Akun
Dalam suatu
sistem akuntansi perusahaan pemberian kode akun sangat tergantung pada
keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi. Semakin banyak dan
kompleksnya transaksi yang terjadi menyebabkan semakin banyak pula kode akun
yang akan digunakan.
Ada beberapa
kode akun yang dapat digunakan seperti kode numerial, kode desimal, kode
mnemonik serta kode kombinasi huruf dan angka. Dalam modul ini hanya
membicarakan dua macam kode akun yang biasa digunakan. Kode akun yang dibahas
adalah kode numerial dan kode desimal. Baiklah, sekarang mari kita lanjutkan
dengan materi berikutnya.
C. Kode Numerial
Kode
numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor secara berurutan, yang
dapat dimulai dari angka 1, 2, 3 dan seterusnya.
D. Kode Desimal
Kode desimal adalah cara pemberian
kode akun dengan menggunakan lebih dari satu angka. Setiap angka mempunyai
arti, kode desimal ini dapat dibedakan atas kode kelompok dan kode blok.
· Kode Kelompok
Kode kelompok merupakan cara
pemberian kode akun dengan mengelompokkan akun. Setiap kelompok akun diberi
nomor kode sendiri sendiri.
Contoh:
Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Kemudian termasuk golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113.
Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Kemudian termasuk golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113.
· Kode Blok
Kode blok
adalah pemberian kode akun dengan cara memberikan satu blok kode setiap
kelompok akun. Misalnya harta diberikan nomo2 100 - 199, Kewajiban diberi nomor
200 - 299, Modal diberikan nomor 300 - 399, Pendapatan nomor 400 - 499 dan
Beban nomor 500 - 599.
M.
CONTOH PECATATAN LAPORAN KEUANGAN
DARI SUATU TRANSAKSI
Mona Beauty salon didirikan pada
tanggal 1 Juni 200A oleh Mona Sitompul. Transaksi bulan pertama kegiatannya
sebagai berikut:
1/5 Menanamkan uang sebesar Rp
6.000.000,- ke dalam perusahaan
4/5 Menerima pinjaman dari bank
sebesar Rp 16.000.000,-
5/5 Membeli peralatan salon
sebesar Rp 20.000.000,- secara tunai
10/5 Membayar Rp 600.00,- untuk
sewa salon bulan pertama
12/5 Membeli
perlengkapan dari CV Jaya Abadi secara tunai sebesar Rp 280.000,-
15/5 Menerima
pendapatan dari jasa yang diberikan pelanggan sebesar
Rp 9.600.000,-
19/5 Membeli
peralatan dari PT Afdol dengan kredit sebesar Rp 1.000.000,-
25/5 Perlengkapan
yang digunakan sebesar Rp 800.000,-
25/5 Membayar
gaji sebesar Rp 1.200.000,-
26/5 Membayar
bermacam-macam beban sebesar Rp 600.000,-
30/5 Membayar
kepada bank sebesar Rp 2.000.000,- untuk pengembalian pokok pinjaman dan Rp
200.000,- untuk bunganya
Persamaan
Dasar Akuntani
Di dalam tabel persamaan dasar akuntansi
kita dapat mencatat semua transaksi
yang telah terjadi. Jumlah aktiva
(aset) harus seimbang atau sama dengan jumlah
liabilitas (utang) ditambah ekuitas (modal).
Setelah persamaan dasar akuntansi
selesai dibuat, maka dari tabel
tersebut kita dapat membuat laporan laba-rugi,
laporan penambahan ekuitas dan
neraca. Berikut ini adalah tabel persamaan dasar
dari transaksi yang dilakukan oleh
Mona Beauty salon.
LAPORAN
LABA RUGI DAN PENDAPATAN KONFREHENSIF
Mona
Beauty
Untuk
periode yang berakhir Juni 200A
Pendapatan 9.600.000
Beban
:
1.
Beban sewa 600.000
2.
Beban perlengkapan 800.000
3.
Beban gaji 1.200.000
4.
Beban bunga 200.000
5.
Beban lain-lain 600.000
Total beban 3.400.000
Laba bersih sebelum pajak 6.200.000
|
LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS (MODAL)
Mona
Beauty
Untuk
periode yang berakhir Juni 200A
Modal awal 6.000.000
Laba bersih sebelum pajak 6.200.000
Penambahan Modal 6.200.000
Modal akhir 12.200.00
|
LAPORAN
POSISI KEUANGAN (NERACA)
Mona
Beauty
Untuk
periode yang berakhir Juni 200A
AKTIVA
Aktiva lancar
·
Kas
6.720.000
·
Perlengkapan 480.000
Aktiva tetap
1.
Peralatan
20.000.000
Total aktiva
27.200.000
|
PASIVA
KEWAJIBAN
1. Utang
bank 14.000.000
2.
Utang usaha 1.000.000
MODAL
1.
Modal 12.200.000
Total pasiva 27.200.000
|
JURNAL
UMUM
NO
|
URAIAN
|
DEBET
|
KREDIT
|
1
|
Kas
|
6000000
|
|
|
Ekuitas
|
|
6000000
|
|
Menyetorkan uang untuk modal
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Kas
|
16000000
|
|
|
Utang bank
|
|
16000000
|
|
mengambil pinjaman bank
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Peralatan
|
20000000
|
|
|
Kas
|
|
20000000
|
|
Membeli peralatan
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Beban sewa
|
600000
|
|
|
Kas
|
|
600000
|
|
Membayar beban sewa
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Perlengkapan
|
280000
|
|
|
Kas
|
|
280000
|
|
Membeli perlengkapan
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Kas
|
9600000
|
|
|
Pendapatan
|
|
9600000
|
|
Terima pendapatan
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Perlengkapan
|
1000000
|
|
|
Utang dagang
|
|
1000000
|
|
Beli perlengkapan kredit
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Beban perlengkapan
|
800000
|
|
|
Perlengkapan
|
|
800000
|
|
Perlengkapan yang digunakan
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Beban gaji
|
1200000
|
|
|
Kas
|
|
1200000
|
|
Membayar gaji
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Bayar Beban lain-lain
|
600000
|
|
|
Kas
|
|
600000
|
|
Membayar beban lain-lain
|
|
|
|
|
|
|
11
|
Utang bank
|
2000000
|
|
|
Beban bunga
|
200000
|
|
|
Kas
|
|
2200000
|
|
Membyar utang bank+bunga
|
|
|
|
|
|
|
|
|
58280000
|
58280000
|
|
|
|
|
BAB III
KESIMPULAN
Akuntansi
merupakan cara atau metode yang digunakan untuk menyelenggarakan
pencatatan-pencatatan mengenai transaksi keuangan sehingga menghasilkan
informasi yang relevan untuk pengambilan suatu keputusan. Untuk lebih mudah
dalam pembuatan laporan keuangan seperti laporan laba rugi, perubahan modal dan
neraca maka terlebih dahulu membuat tabel persamaan dasar akuntansi. Proses
pencatatan akuntansi terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari mengetahui
macam-macam bukti transaksi dan menganalisinya supaya mudah dalam
mengelompoknya ke dalam akun debet atu kredit. Lalu melaLui transaksi keuangan
itu segala macam bukti transaksi dicatat ke dalam jurnal dan setelah itu mempostingnya ke dalam buku besar.
PENUTUP
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, atas
terselesaikannya makalah ini yang semoga mamperluas cakrawala pengetahuan kita tentang
akuntansi dan bermanfaat bagi kita semua
Makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu kami
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis mohon maaf apabila penulisan makalah yang
Penulis buat terdapat kesalahan karena masih dalam tahap belajar.
Malang, 30 November 2015
DAFTAR PUSTAKA
Soemarso S.R.; Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1 Edisi 5;
Penerbit Salemba Empat; Jakarta; 2003.
Ans Saribanon Sapiie; Sejarah Perkembangan Akuntansi di Indonesia;
Skripsi di Fakultas Ekonomi UI; 1980.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar