Kamis, 16 Februari 2017

Dasar Akuntansi

                                                     BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi yang menggunakan informasi tersebut.
Untuk menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu metode pencacatan, penggolongan, analisis dan pengendalian transaksi serta kegiatan-kegiatan keuangan, kemudian melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntasi meliputi :
1.      Pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan keputusan.
2.      Pemrosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan.
3.      Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.

B.   Rumusan Masalah
1.      Bagaimana gambaran umum akuntansi?
2.      Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan?
3.      Bagaimana contoh pencatatan laporan keuangan dalam akuntansi?

C.   Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui dasar-dasar serta gambaran umum akuntansi. Dari gambaran tersebut diharapkan dapat mencatat transaksi keuangan ke dalam persamaan dasar akuntansi, serta menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi.















BAB II
PEMBAHASAN

A.    SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Setiap terjadi suatu peristiwa, orang selalu saja bertanya, awalnya bagaimana? Atau seseorang akan berkata ceritanya bagaimana? Begitu juga halnya Akuntansi sering orang bertanya bagaimana sejarah dari akuntansi itu.
Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa menghitung dan membuat suatu catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan menggunakan batu, kayu, bahkan daun menurut tingkat kebudayaan manusia waktu itu. Pada abad XV terjadilah perkembangan dan perluasan perdagangan oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan perdagangan ini menyebabkan orang waktu itu memerlukan suatu sistem pencatatan yang lebih baik, sehingga dengan demikian akuntansi juga mulai berkembang.
Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya seorang yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di mana dalam suatu bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris yang memperkenalkan dan mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan sistem kontinental.
Sistem berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit. Kemudian kedua bagian ini diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara seperti ini menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan perusahaan serta hak pemilik.
Pertengahan abad ke 18 terjadi revolusi industri di Inggris yang mendorong pula perkembangan akuntansi, di mana waktu itu para manajer pabrik misalnya, ingin mengetahui biaya produksinya. Sebab dengan mengetahui berapa besar biaya produksi mereka dapat mengawasi efektifitas proses produksi dan menetapkan harga jual. Sejalan dengan itu berkembanglah akuntansi dengan bidang khusus yaitu akuntansi biaya. Akuntansi biaya memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksi dan penyediaan informasi bagi manajemen.
Bagaimana perkembangan akuntansi di Indonesia? Akuntansi di Indonesia pada awalnya menganut sistem kontinental, seperti yang dipakai di Belanda saat itu. Sistem ini disebut juga dengan tata buku yang sebenarnya tidaklah sama dengan akuntansi, di mana tata buku menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses pencatatan, peringkasan, penggolongan dan aktivitas lain yang bertujuan menciptakan informasi akuntansi berdasarkan pada data. Sedangkan akuntansi menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dan analitikal seperti kegiatan analisis dan interpretasi berdasarkan informasi akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.
Perkembangan selanjutnya tata buku sudah mulai ditinggalkan orang. Di Indonesia perusahaan atau orang semakin banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon. Berkembangnya sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia disebabkan adanya penanaman modal asing di Indonesia yang membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, karena sebagian besar penanaman modal asing menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo Saxon). Penyebab lain sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, kemudian menerapkan ilmu akuntansi itu diIndonesia. Saat ini sistem Anglo Saxon semakin populer di Indonesia baik dalam pendidikan akuntansi maupun dalam praktek dunia bisnis.
Profesor Robert Sterling, seorang ahli akuntansi dari Amerika membagi perkembangan akuntansi menjadi tiga tahap :
Tahap Perencanaan, dalam tahap ini input yang digunakan adalah hasil aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh Dewan dan Eksekutif, kemudian aspirasi tersebut dijabarkan dalam Usulan Kegiatan/Aktivitas Unit Kerja masing pada entitas pemerintah yang bersangkutan yang akan diproses dengan Standar Analisa Belanja (SAB) sehingga aktivitas yang diusulkan mencerminkan target kinerja dan anggaran usulan masyarakt yang menjadi prioritas daerah yang bersangkutan. Hasil akhir Rencana Anggaran Satuan Kerja di Unit Kerja diwujudkan pada RAPBD yang kemudian diproses untuk mendapatkan justifikasi oleh Dewan sebagai output perencanaan berupa APBD.
Tahap Pelaksanaan, inputnya adalah output dari tahap perencanaan yaitu berupa APBD. Kemudian dalam tahap pelaksanaan ini prosesnya adalah APBD yang sudah ditetapkan kemudian dilaksanakan menggunakan sistem akuntansi yang sudah disesuaikan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi semua pihak yang berkepentingan atas pelaksanaan APBD oleh Eksekutif baik berupa laporan triwulanan maupun laporan tahunan sebagai laporan pertanggungjawaban Kepada Daerah.
Tahap Pengendalian, inputnya berupa laporan Pelaksanaan APBD kemudaian diproses sebagai dasar evaluasi terhadap laporan tersebut sekaligus dapat digunakan sebagai penilaian pertanggunjawaban Kepala Daerah yang outputnya berupa kebutusan hasil evaluasi maupun penerimaan atau penolakan terhadap laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


B.     BIDANG AKUNTANSI
Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan semakin kompleksnya masalah perusahaan yang didorong kemajuan teknologi, bertambahnya peraturan pemerintah terhadap kegiatan perusahaan, maka para Akuntan dituntut untuk mengkhususkan keahliannya dalam Bidang Akuntansi. Bidang khusus Akuntansi itu, apa saja? Baik, mari kita lihat bidang-bidang khusus Akuntansi berikut ini!

A. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan disebut juga Akuntansi Umum (General Accounting), yaitu Akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan secara berkala yang berpedoman kepada prinsip Akuntansi. Laporan keuangan itu bisa digunakan sebagai informasi intern maupun ekstern perusahaan. Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam penyusunan laporan keuangan untuk pihak-pihak ini adalah aturan-aturan yang telah disetujui bersama. Aturan-aturan itu disebut “Standar Akuntansi Keuangan”. Merupakan kewajiban bagi perusahaan untuk mengikuti standar akuntansi keuangan tersebut dalam penyusunan laporan mengenai posisi keuangan dan hasil usahah perusahaan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Standar akuntansi keuangan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

B. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Accounting)
Akuntansi pemeriksaan merupakan kegiatan Akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan keuangan atau Akuntansi umum. Akuntansi publik melakukan pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan dengan menyatakan kelayakan dan dapat dipercayainya suatu laporan.

C. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Titik sentral dalam Akuntansi manajemen adalah informasi untuk pihak-pihak di dalam perusahaan. Kegunaan Akuntansi manajemen antara lain, mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Misalnya dalam hal penetapan harga jual, pembelajaan, metode produksi dan investasi. Bidang Akuntansi ini juga mengolah masalah-masalah khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi dengan menggunakan data historis maupun data tafsiran.

D. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya adalah Bidang Akuntansi yang menekankan kegiatan pada penetapan biaya dan kontrol atas biaya. Terutama yang berhubungan dengan biaya produksi suatu barang. Di samping itu salah satu fungsi utama Akuntansi biaya adalah pengumpulan dan menganalisa data mengenai biaya, baik yang telah maupun yang akan terjadi untuk digunakan oleh pemimpin perusahaan sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan serta alat untuk membuat rencana di masa mendatang.



E. kuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Bidang Akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan. Karena setiap perusahaan akan berurusan dengan masalah pajak, maka seorang akuntan perlu mengetahui  konsep, metode dan cara pelaporan untuk perpajakan tersebut.  Dalam menghadapi masalah pajak akuntan dapat berperan dalam hal perencanaan pajak (tax planning), pelaksanaan aturan perpajakan atau menghadapai perusahaan di hadapan kantor pajak. Tugas akuntan dalam perencanaan pajak diantaranya dalah memberi nasihat tentang bagaimana meminimalisir pengaruh pajak, apabila secara hukum dimungkinkan.

F. Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting)
Akuntansi anggaran adalah bidang Akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu di masa mendatang serta analisa dan pengontrolannya.

G. Sistem Informasi (Information System)
Bidang ini menyediakan informasi keuangan maupun non-keuangan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif. Melalui sistem ini diproses informasi yang diperlukan untuk penyusunan laporan kepada  pemengang saham, kreditur, badan-badan Pemerintah, pimpinan perusahaan, pegawai dan pihak-pihak lain. Tugas seorang akuntan dalam bidang ini dapat meliputi perancangan, pelaksanaan dan evaluasi suatu sistem di perusahaan.

H. Akuntansi Pemerintah (Governmental Accounting)
Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan pada pelaporan transaksi- transaksi yang terjadi di badan Pemerintah. Ia menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan (business aspect) dari administrasi keuangan negara. Di samping itu, bidang ini mencakup pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran negara. Termasuk di dalamnya adalah kesesuian dengan ketentuan undang-undang yang berlaku

C.    PEMAKAI AKUNTANSI
A.Pemakai Intern
Yang dimaksud dengan pemakai (pihak) intern adalah pihak yang menyelenggarakan usaha, seperti rumah tangga konsumen (RTK) dan rumah tangga produksi (RTP) yang dalam hal ini adalah pimpinan perusahaan (manajer) yang bertanggung jawab dalam pengambilan suatu keputusan.
Setiap rumah tangga konsumen dan rumah tangga produksi memerlukan informasi keuangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai laba maksimal dengan pengorbanan tertentu. Oleh karena itu memerlukan suatu cara pencatatan yang sistematis agar dapat menganalisis transaksi keuangan menjadi informasi ekonomi yang berguna. Dapatkah Anda memberi contoh rumah tangga konsumen? Baiklah, contohnya pemilik toko, setiap hari membuat catatan tentang pengeluaran uang dan pemasukan uang. Dengan adanya kegiatan pencatatan (akuntansi) tadi maka pemilik toko dapat mengetahui informasi keadaan keuangan dari usahanya pada saat tertentu.
Kemudian bagaimana dengan contoh rumah tangga produksi? Sebenarnya peranan akuntansi jauh lebih penting, lebih-lebih lagi dalam usaha yang sudah berbadan hukum, misalnya manajer produksi memerlukan akuntansi sewaktu ia ingin mengetahui berapa besar harga pokok barang, jumlah biaya produksi barang yang dihasilkan.
B.Pemakai Ekstern
Yang dimaksud dengan pihak ekstern adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan, tetapi merupakan pihak luar perusahaan. Contohnya, bank sebagai pemberi kredit (pinjaman). Jadi bank perlu memastikan apakah debiturnya (perusahaan) yang diberikan fasilitas kredit ini dapat melunasi seluruh pinjamannya pada waktu yang telah ditetapkan, sehingga bank terhindar dari permasalahan kredit macet. Bagaimana pihak bank mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan perusahaan sebagai debiturnya? Bank memperoleh data dan informasi berdasarkan catatan akuntansi yang dibuat berupa laporan keuangan dari perusahaan yang mendapatkan kredit tadi. Pihak ekstern ini meliputi:
a. Pemilik/investor
Pemilik memerlukan laporan keungan untuk memenuhi posisi maju/mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat menentukan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjual atau menanam modalnya di perusahaan lain.
b. Calon pemilik/investor
Calon pemilik dapat menentukan apakah dia akan menanamkan modalnya pada perusahaan itu.
c. Kreditor dan calon kreditor
Informasi akuntansi berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman, sehingga dapat dijadikan pedoman apakah akan di tambah pinjamannya atau justru akan ditarik pinjaman yang telah diberikan.
Bagi calon kreditor berguna untuk menilai resiko yang akan terjadi sebelum pinjaman diputuskan ataru diberikan.
d. Pemerintah
Informasi akuntansi bai pemerintah sangan berguna untuk tujuan pajak dan pengaturannya, pemeriksaan terhadap kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan, dan sebagai lat penilai apakah perusahaan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, serta pemantauan perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat Statistik.
e. Karyawan
Informasi ekonomi bagi karyawan akan berguna untuk mengetahui kelangsungan hidupnya, maju mundurnya perusahaan yang berguna untuk kemantapan kerja, pertimbangan naik turunnya gaji dan jaminan sosial.
f. Pelanggan
Informasi ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha hubungan usaha dengan perusahaan, dan menentukan kelanjutan hubungan di masa mendatang.

D.    TUJUAN / MANFAAT AKUNTANSI

a. Tujuan Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud dengan Entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak di luar organisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakai informasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh manajemen dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas usaha yang dilaksanakan.

Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua yaitu :
1. pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi akuntansi contoh : investor dan kreditor.
2. pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya Analis Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.

b. Manfaat Akuntansi
· Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan)
· Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan
· Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun

E.     PROFESI AKUNTANSI
Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Akuntan Publik (Public Accountant)
Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka ini bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
b. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
c. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
d. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mangajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
Apa saja persyaratannya bila seseorang ingin memperoleh gelar Akuntan itu? Seseorang itu berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan, seperti UI, UGM, UNHAS, USU dan sebagainya, atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun 1976. Dari uraian di atas, dapat diambil pengertian bahwa gelar Akuntan itu pengakuannya adalah sama dengan gelar profesi lainnya seperti: Pengacara, Dokter, Notaris, dan lain lain. Dan siapa saja bisa memperoleh gelar akuntan tersebut, asalkan lulus Ujian Negara Akuntansi dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

F.     PEMBUKUAN DAN AKUNTANSI
Ada sedikit kekaburan antara pembukan (book keeping) dan akuntansi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa keduanya saling berhubungan dan tidak ada pemisahaan yang tegas dan diterima secara umum . Pada umumnya pembukuan adalah pencatatan data perusahaan dengan suatu cara tertentu. Seorang pemengang buku mungkin bertanggung jawab atas semua pencatatan dalam perusahaan atau hanya sebagian kecil saja dari kegiatan pencatatan dalam perusahaan tersebut (misal mencatat keluar masuknya barang dalam buku stok). Sebagian besar pekerjaan yang dilakukan oleh pemengang buku bersifat teknis pelaksanaan.
     Akuntansi, terutama berhubungan dengan perancangan sistem pencatatan, penyusunan laporan berdasarkan data yang telah dicatat dan penafsiran atas laporan-laporan tersebut. Akuntansi biasanya mengawasi pekerjaan seorang pemengang buku. Makin besar perusahaan makin banyak pula tingkat-tingkat pembagian tanggung jawab dan wewenang yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Pekerjaan Akuntansi pada tingkat permulaan mungkin termasuk pekerjaan pembukuan. Dalam setiap keadaan, akuntansi harus mempunyai pengetahuan yang lebih banyak, baik pengetahuan mengenai konsep –konsep akuntansi maupun kemampuan analitisnya dibandingkan dengan pemegang buku.

G.    ISTILAH-ISTILAH DALAM AKUNTANSI
·         Laporan keuangan (financial statement) : laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca (laporan posisi keuangan), laporan laba rugi dan laporan arus kas.
·         Manajemen (management) : sekelompok orang yang diberi tanggung jawab untuk mengelola kegiatan perusahaan.
·         Modal (capital) : sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari pemilik.
·         Neraca/laporan posisi keuangan (balance sheet) : laporan keuangan yang dapat memberi informasi tentang sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan sumber pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini menyajikan posisi keuangan perusahaan.
·         Pembukuan (book keeping) : pencatatan data perusahaan dengan cara tertentu.
·         Persekutuan (partnership) : perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih menurut suatu perjanjian yang dilakukan di antara mereka.
·         Perseroan terbatas (corporation) : perusahaan badan hukum terpisah yang berbentuk berdasarkan hukum dimana kepemilikannya dibagi dalam saham-saham.
·         Perusahaan perseorangan (proprietorship) : perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh perseorangan.
·         Perusahaan dagang (merchandising firm) : perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dan menjualnya kembali tanpa melakukan pengolahan lagi.
·         Perusahaan pabrik (manufacturing firm) : perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual barang jadi tersebut.
·         Perusahaan jasa (service firm) : perusahaan yang kegiatannya menjual jasa-jasa.

H.    TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan (financial statement) adalah laporan yang dirancang untuk para pepmbuat keputusan, terutama pihak luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca (laporan posisi keuangan), laporan laba rugi dan laporan arus kas. Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan , kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
      ASUMSI DASAR
a. Dasar Akrual
Pada dasar akrual pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
b. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha perusahaan, yang berarti perusahaan akan tetap melanjutkan usahanya di masa depan. Ini berarti bahwa perusahaan diasumsikan tidak bernaksud atau berkeinginan untuk melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya.

      Karakteristik kualitatif laporan keuangan
a. Dapat Dipahami
b. Relevan
c. Keandalan
d. Dapat Dibandingkan

B. Unsur Kinerja Keuangan
1. Penghasilan (Income)
Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi (setoran) penanam modal
2. Beban (Expense)
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.


I.       PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
a. Biaya Historis
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayarkan atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Sedangkan kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar kewajiban atau (dalam keadaan tertentu) dalam jumlah kas (atau setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
b. Biaya Kini (Current Cost)
Pada dasar pengukuran ini , aktiva dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara aktiva diperoleh sekarang. Sedangkan kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang.
c. Nilai Realisasi/Penyelesaian
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal. Sedanglan kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian, yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
d. Nilai Sekarang (Present Value)
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Sedangkan kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.







J.      JENIS DAN BENTUK LAPORAN KEUANGAN
Jenis Laporan Keuangan
Ø Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Neraca mempunyai tiga unsur laporan keuangan, yaitu :

1. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan, yang terdiri dari :
a. Aktiva Lancar, yaitu aktiva yang manfaat ekonominya diharapkan akan diperoleh dalam waktu satu tahun atau kurang (siklus operasi normal), misalnya kas, surat berharga, persediaan, piutang dan persekot biaya.
b. Investasi Jangka Panjang, yaitu penanaman modal yang biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan tetap atau untuk menguasai perusahaan lain dan jangka waktunya lebih dari satu tahun, misalnya investasi saham, investasi obligasi.
c. Aktiva Tetap, yaitu aktiva yang memiliki substansi (wujud) fisik, digunakan dalam operasi normal perusahaan dan memberikan manfaat ekonomi lebih dari satu tahun. Contohnya adalah gedung, tanah, kendaraan, mesin dan peralatan.
d. Aktiva Yang Tidak Terwujud, yaitu aktiva yang tidak memiliki substansi fisik dan biasanya berupa hak istimewa yang memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya patent, goodwill, royalty, copyright, franchise dan license.

2. Kewajiban yang merupakan utang perusahaan masa kini, yang terdiri dari :
a. Kewajiban Lancar, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu satu tahun atau kurang termasuk dalam kategori kewajiban ini misalnya utang dagang, utang wesel, utang gaji dan upah, utang pajak, dan utang biaya.
b. Kewajiban Jangka Panjang, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya utang obligasi, utang hipotik, utang bank atau kredit investasi.
c. Kewajiban Lain-Lain, yaitu kewajiban yang tidak dapat dikategorikan ke dalam salah satu macam kewajiban di atas, misalnya utang pada direksi, utang pada pemegang saham.

3. Ekuitas, yaitu bagian hak pemilik dalam perusahan yang merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada, ekuitas terdiri dari :
a. Ekuitas yang berasal dari setoran para pemilik, misalnya modal saham (termasuk agio saham bila ada)
b. Ekuitas yang berasal dari hasil operasi, yaitu laba yang tidak dibagikan kepada para pemilik , misalnya deviden.
Neraca memiliki dua bentuk penyajian :
1. Rekening (Skontro)
Pada bentuk ini unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit), sedangkan unsur kewajiban dan ekuitas disajikan pada sisi kanan (kredit)
2. Laporan (Stafel)
Pada bentuk ini baik aktiva maupun ekuitas disajikan secara urut dari atas ke bawah, yang dimulai dari aktiva , kewajiban dan terakhir ekuitas.


Ø Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi menggambarkan informasi mengenai potensi (kemampuan) perusahan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu (kinerja). Laporan laba rugi memiliki unsur :
1. Penghasilan (Income), ada dua macam penghasilan yaitu
a. Pendapatan (revenues), yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda, seperti penjualan barang dagangan, penghasilan jasa (fee), pendapatan bunga, pendapatan deviden, royaltis dan sewa.
b. Keuntungan (gains), yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar, revaluasi sekuritas, kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.
2. Beban (Expense), dapat terdiri dari :
a. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas persediaan, aktiva tetap), yang meliputi misalnya harga pokok penjualan, gaji dan upah, penyusutan.
b. Kerugian, yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi, seperti misalnya rugi karena bencana kebakaran , banjir atau pelepasan aktiva tidak lancar.
Laba Rugi, memiliki dua bentuk penyajian yaitu :
1. Single Step
Pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai kegiatan /aktivitas dikelompokkan menjadi satu kelompok yang disebut kelompok penghasilan, sedangkan untuk semua beban dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba) merupakan selisih antara kelompok penghasilan dan total kelompok beban.



2. Multiple Step
Pada bentuk ini penghasilan bersih (laba) dihitung secara bertahap sesuai dengan aktivitas perusahaan. Dengan demikian, semua penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan kegiatan/aktivitas usaha.

K.    UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
1) Akun Harta (Assets)
· Harta lancar, adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Yang termasuk harta lancar adalah:
a) Kas adalah Uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang terdapat dalam bank.
b) Surat-surat berharga (efek) Surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk diperjual-belikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.
c) Wesel tagih adalah piutang yang diperkuat dengan promes.
d) Piutang adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.
e) Persedian barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia untuk dijual (dalam perusahaan dagang), persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi (dalam perusahaan manufaktur).
f) Perlengkapan adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis dipakai dalam setahun. Misalnya
perlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut bahan habis pakai).
g) Beban yang dibayar di muka biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan. Seperti asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka dan iklan dibayar di muka.
· Penyertaan (Investasi), adalah investasi jangka panjang dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga lainnya. Investasi bertujuan memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang, atau dengan tujuan untuk menguasai perusahaan lainnya. Investasi umumnya dalam bentuk saham dan obligasi
· Harta Tetap, adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan dan sebagainya.
· Harta tak berwujud, adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Contoh harta tak berwujud antara lain:
Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.
Hak Cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. Misalnya hak cipta lagu. Goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan goodwill maka barang yang diproduksi dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.

2) Akun Kewajiban
Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangkan panjang.
· Utang Lancar , Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.
Utang lancar antara lain:
a) Wesel bayar, adalah utang yang disertai promes.
b) Utang usaha atau utang dagang, adalah kewajiban yang timbul karena pembelian jasa atau barang secara kredit.
c) Biaya yang masih harus dibayar, adalah beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar. Misalnya utang sewa, utang gaji dan utang bunga.
d) Pendapatan diterima di muka, adalah kewajiban yang disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu uang sedangkan penyerahan jasa atau barang belum dilakukan.
· Utang Jangka Panjang Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan baru atau mesin-mesain baru. Yang termasuk utang jangka panjang antara lain:
a) Utang Bank, adalah pinjaman modal kerja dari Bank untuk perluasan usaha.
b) Utang Hipotik, adalah pinjaman dari Bank dengan jaminan aktiva tetap.
c) Utang Obligasi, adalah utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual surat-surat berharga.
d) Utang Lain-lain Utang lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang lancar maupun utang jangka panjang. Misalnya utang kepada direksi dan utang kepada pemegang saham.

3) Akun Modal
Modal adalah selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan disertai nama pemilik, akuntansi modal pada persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham.

4) Akun Pendapatan
Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan.
Pendapatan dibedakan atas:
· Pendapatan Usaha, adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.
· Pendapatan di luar usaha, adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Misalnya pendapatan sewa, pada perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha, tetapi disewakan kepada pihak lain.


5) Akun Beban
Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan. Beban dapat dibedakan atas:
· Beban Usaha, adalah pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha.
· Beban Lain-lain, adalah pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan
kegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga. Beban (biaya) yang dibayar oleh
perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.

L.     KODE AKUN
A. Pengertian Kode Akun
Pernahkah Anda mengirim surat kepada seseorang yang berada di daerah lain? Sebelum surat itu Anda masukkan ke Kantor Pos tentunya Anda lebih dahulu menulis kode pos alamat tujuan bukan? Mengapa penulisan kode pos itu selalu diingatkan oleh petugas pos? Tujuannya tak lain adalah untuk memudahkan pihak pos untuk menyampaikan surat kepada si penerima surat.
Demikian pula halnya dengan kode akun dalam akuntansi. Kode akun itu dicantumkan untuk memudahkan proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan serta pembebaban yang dituju pada setiap akun. Jadi apa yang dimaksud dengan kode akun itu? Kode akun adalah pemberian tanda/nomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun.
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa kode akun harus bersifat membantu memudahkan pencatatan, pengelompokkan dan penyimpanan setiap akun. Oleh karena itu kode akun hendaknya memiliki kriteria seperti, mudah diingat, konsisten, sederhana dan singkat serta memungkinkan adanya penambahan akun baru tanpa mengubah kode akun yang sudah ada.
B. Jenis-jenis Kode Akun
Dalam suatu sistem akuntansi perusahaan pemberian kode akun sangat tergantung pada keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi. Semakin banyak dan kompleksnya transaksi yang terjadi menyebabkan semakin banyak pula kode akun yang akan digunakan.
Ada beberapa kode akun yang dapat digunakan seperti kode numerial, kode desimal, kode mnemonik serta kode kombinasi huruf dan angka. Dalam modul ini hanya membicarakan dua macam kode akun yang biasa digunakan. Kode akun yang dibahas adalah kode numerial dan kode desimal. Baiklah, sekarang mari kita lanjutkan dengan materi berikutnya.

C. Kode Numerial
Kode numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor secara berurutan, yang dapat dimulai dari angka 1, 2, 3 dan seterusnya.
D. Kode Desimal
Kode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan lebih dari satu angka. Setiap angka mempunyai arti, kode desimal ini dapat dibedakan atas kode kelompok dan kode blok.
· Kode Kelompok
Kode kelompok merupakan cara pemberian kode akun dengan mengelompokkan akun. Setiap kelompok akun diberi nomor kode sendiri sendiri.
Contoh:
Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Kemudian termasuk golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113.
· Kode Blok
Kode blok adalah pemberian kode akun dengan cara memberikan satu blok kode setiap kelompok akun. Misalnya harta diberikan nomo2 100 - 199, Kewajiban diberi nomor 200 - 299, Modal diberikan nomor 300 - 399, Pendapatan nomor 400 - 499 dan Beban nomor 500 - 599.


















M.   CONTOH PECATATAN LAPORAN KEUANGAN DARI SUATU TRANSAKSI
Mona Beauty salon didirikan pada tanggal 1 Juni 200A oleh Mona Sitompul. Transaksi bulan pertama kegiatannya sebagai berikut:
1/5       Menanamkan uang sebesar Rp 6.000.000,- ke dalam perusahaan
4/5       Menerima pinjaman dari bank sebesar Rp 16.000.000,-
5/5       Membeli peralatan salon sebesar Rp 20.000.000,- secara tunai
10/5     Membayar Rp 600.00,- untuk sewa salon bulan pertama
12/5     Membeli perlengkapan dari CV Jaya Abadi secara tunai sebesar Rp 280.000,-
15/5     Menerima pendapatan dari jasa yang diberikan pelanggan sebesar
Rp 9.600.000,-
19/5     Membeli peralatan dari PT Afdol dengan kredit sebesar Rp 1.000.000,-
25/5     Perlengkapan yang digunakan sebesar Rp 800.000,-
25/5     Membayar gaji sebesar Rp 1.200.000,-
26/5     Membayar bermacam-macam beban sebesar Rp 600.000,-
30/5     Membayar kepada bank sebesar Rp 2.000.000,- untuk pengembalian pokok pinjaman dan Rp 200.000,- untuk bunganya























Persamaan Dasar Akuntani
       Di dalam tabel persamaan dasar akuntansi kita dapat mencatat semua transaksi
yang telah terjadi. Jumlah aktiva (aset) harus seimbang atau sama dengan jumlah
liabilitas (utang) ditambah ekuitas (modal). Setelah persamaan dasar akuntansi
selesai dibuat, maka dari tabel tersebut kita dapat membuat laporan laba-rugi,
laporan penambahan ekuitas dan neraca. Berikut ini adalah tabel persamaan dasar
dari transaksi yang dilakukan oleh Mona Beauty salon.

 












LAPORAN LABA RUGI DAN PENDAPATAN KONFREHENSIF
Mona Beauty
Untuk periode yang berakhir Juni 200A

Pendapatan                                                                                       9.600.000
                Beban :
1.       Beban sewa                                               600.000
2.       Beban perlengkapan              800.000
3.       Beban gaji                                   1.200.000
4.       Beban bunga                             200.000
5.       Beban lain-lain                          600.000
Total beban                                                                        3.400.000
Laba bersih sebelum pajak                                                          6.200.000
 















LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (MODAL)
Mona Beauty
Untuk periode yang berakhir Juni 200A

Modal awal                                                                         6.000.000
Laba bersih sebelum pajak          6.200.000
Penambahan Modal                                                       6.200.000
Modal akhir                                                                        12.200.00


 







LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
Mona Beauty
Untuk periode yang berakhir Juni 200A
AKTIVA
    Aktiva lancar
·         Kas                         6.720.000
·         Perlengkapan     480.000
    Aktiva tetap
1.       Peralatan     20.000.000
Total aktiva                         27.200.000                                                                               
PASIVA
KEWAJIBAN
1.       Utang bank         14.000.000
2.       Utang usaha       1.000.000
MODAL
1.       Modal                   12.200.000
Total pasiva                        27.200.000
 


































JURNAL UMUM
NO
URAIAN
DEBET
KREDIT
1
Kas
6000000


Ekuitas

6000000

Menyetorkan uang untuk modal






2
Kas
16000000


Utang bank

16000000

mengambil pinjaman  bank






3
Peralatan
20000000


Kas

20000000

Membeli peralatan






4
Beban sewa
600000


Kas

600000

Membayar beban sewa






5
Perlengkapan
280000


Kas

280000

Membeli perlengkapan






6
Kas
9600000


Pendapatan

9600000

Terima pendapatan






7
Perlengkapan
1000000


Utang dagang

1000000

Beli perlengkapan kredit






8
Beban perlengkapan
800000


Perlengkapan

800000

Perlengkapan yang digunakan






9
Beban gaji
1200000


Kas

1200000

Membayar gaji






10
Bayar Beban lain-lain
600000


Kas

600000

Membayar beban lain-lain






11
Utang bank
2000000


Beban bunga
200000


Kas

2200000

Membyar utang bank+bunga








58280000
58280000
















































BAB III

KESIMPULAN
Akuntansi merupakan cara atau metode yang digunakan untuk menyelenggarakan pencatatan-pencatatan mengenai transaksi keuangan sehingga menghasilkan informasi yang relevan untuk pengambilan suatu keputusan. Untuk lebih mudah dalam pembuatan laporan keuangan seperti laporan laba rugi, perubahan modal dan neraca maka terlebih dahulu membuat tabel persamaan dasar akuntansi. Proses pencatatan akuntansi terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari mengetahui macam-macam bukti transaksi dan menganalisinya supaya mudah dalam mengelompoknya ke dalam akun debet atu kredit. Lalu melaLui transaksi keuangan itu segala macam bukti transaksi dicatat ke dalam jurnal  dan setelah itu mempostingnya ke dalam buku besar.




















PENUTUP
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, atas terselesaikannya makalah ini yang semoga mamperluas cakrawala pengetahuan kita tentang akuntansi dan bermanfaat bagi kita semua
Makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis mohon maaf apabila penulisan makalah yang Penulis buat terdapat kesalahan karena masih dalam tahap belajar.
Malang, 30 November 2015
                           



















DAFTAR PUSTAKA
Soemarso S.R.; Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1 Edisi 5; Penerbit Salemba Empat; Jakarta; 2003.

Ans Saribanon Sapiie; Sejarah Perkembangan Akuntansi di Indonesia; Skripsi di Fakultas Ekonomi UI; 1980.                                                     BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi yang menggunakan informasi tersebut.
Untuk menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu metode pencacatan, penggolongan, analisis dan pengendalian transaksi serta kegiatan-kegiatan keuangan, kemudian melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntasi meliputi :
1.      Pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan keputusan.
2.      Pemrosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan.
3.      Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.

B.   Rumusan Masalah
1.      Bagaimana gambaran umum akuntansi?
2.      Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan?
3.      Bagaimana contoh pencatatan laporan keuangan dalam akuntansi?

C.   Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui dasar-dasar serta gambaran umum akuntansi. Dari gambaran tersebut diharapkan dapat mencatat transaksi keuangan ke dalam persamaan dasar akuntansi, serta menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi.















BAB II
PEMBAHASAN

A.    SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Setiap terjadi suatu peristiwa, orang selalu saja bertanya, awalnya bagaimana? Atau seseorang akan berkata ceritanya bagaimana? Begitu juga halnya Akuntansi sering orang bertanya bagaimana sejarah dari akuntansi itu.
Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa menghitung dan membuat suatu catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan menggunakan batu, kayu, bahkan daun menurut tingkat kebudayaan manusia waktu itu. Pada abad XV terjadilah perkembangan dan perluasan perdagangan oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan perdagangan ini menyebabkan orang waktu itu memerlukan suatu sistem pencatatan yang lebih baik, sehingga dengan demikian akuntansi juga mulai berkembang.
Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya seorang yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di mana dalam suatu bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris yang memperkenalkan dan mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan sistem kontinental.
Sistem berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit. Kemudian kedua bagian ini diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara seperti ini menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan perusahaan serta hak pemilik.
Pertengahan abad ke 18 terjadi revolusi industri di Inggris yang mendorong pula perkembangan akuntansi, di mana waktu itu para manajer pabrik misalnya, ingin mengetahui biaya produksinya. Sebab dengan mengetahui berapa besar biaya produksi mereka dapat mengawasi efektifitas proses produksi dan menetapkan harga jual. Sejalan dengan itu berkembanglah akuntansi dengan bidang khusus yaitu akuntansi biaya. Akuntansi biaya memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksi dan penyediaan informasi bagi manajemen.
Bagaimana perkembangan akuntansi di Indonesia? Akuntansi di Indonesia pada awalnya menganut sistem kontinental, seperti yang dipakai di Belanda saat itu. Sistem ini disebut juga dengan tata buku yang sebenarnya tidaklah sama dengan akuntansi, di mana tata buku menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses pencatatan, peringkasan, penggolongan dan aktivitas lain yang bertujuan menciptakan informasi akuntansi berdasarkan pada data. Sedangkan akuntansi menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dan analitikal seperti kegiatan analisis dan interpretasi berdasarkan informasi akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.
Perkembangan selanjutnya tata buku sudah mulai ditinggalkan orang. Di Indonesia perusahaan atau orang semakin banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon. Berkembangnya sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia disebabkan adanya penanaman modal asing di Indonesia yang membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, karena sebagian besar penanaman modal asing menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo Saxon). Penyebab lain sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, kemudian menerapkan ilmu akuntansi itu diIndonesia. Saat ini sistem Anglo Saxon semakin populer di Indonesia baik dalam pendidikan akuntansi maupun dalam praktek dunia bisnis.
Profesor Robert Sterling, seorang ahli akuntansi dari Amerika membagi perkembangan akuntansi menjadi tiga tahap :
Tahap Perencanaan, dalam tahap ini input yang digunakan adalah hasil aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh Dewan dan Eksekutif, kemudian aspirasi tersebut dijabarkan dalam Usulan Kegiatan/Aktivitas Unit Kerja masing pada entitas pemerintah yang bersangkutan yang akan diproses dengan Standar Analisa Belanja (SAB) sehingga aktivitas yang diusulkan mencerminkan target kinerja dan anggaran usulan masyarakt yang menjadi prioritas daerah yang bersangkutan. Hasil akhir Rencana Anggaran Satuan Kerja di Unit Kerja diwujudkan pada RAPBD yang kemudian diproses untuk mendapatkan justifikasi oleh Dewan sebagai output perencanaan berupa APBD.
Tahap Pelaksanaan, inputnya adalah output dari tahap perencanaan yaitu berupa APBD. Kemudian dalam tahap pelaksanaan ini prosesnya adalah APBD yang sudah ditetapkan kemudian dilaksanakan menggunakan sistem akuntansi yang sudah disesuaikan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi semua pihak yang berkepentingan atas pelaksanaan APBD oleh Eksekutif baik berupa laporan triwulanan maupun laporan tahunan sebagai laporan pertanggungjawaban Kepada Daerah.
Tahap Pengendalian, inputnya berupa laporan Pelaksanaan APBD kemudaian diproses sebagai dasar evaluasi terhadap laporan tersebut sekaligus dapat digunakan sebagai penilaian pertanggunjawaban Kepala Daerah yang outputnya berupa kebutusan hasil evaluasi maupun penerimaan atau penolakan terhadap laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


B.     BIDANG AKUNTANSI
Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan semakin kompleksnya masalah perusahaan yang didorong kemajuan teknologi, bertambahnya peraturan pemerintah terhadap kegiatan perusahaan, maka para Akuntan dituntut untuk mengkhususkan keahliannya dalam Bidang Akuntansi. Bidang khusus Akuntansi itu, apa saja? Baik, mari kita lihat bidang-bidang khusus Akuntansi berikut ini!

A. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan disebut juga Akuntansi Umum (General Accounting), yaitu Akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan secara berkala yang berpedoman kepada prinsip Akuntansi. Laporan keuangan itu bisa digunakan sebagai informasi intern maupun ekstern perusahaan. Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam penyusunan laporan keuangan untuk pihak-pihak ini adalah aturan-aturan yang telah disetujui bersama. Aturan-aturan itu disebut “Standar Akuntansi Keuangan”. Merupakan kewajiban bagi perusahaan untuk mengikuti standar akuntansi keuangan tersebut dalam penyusunan laporan mengenai posisi keuangan dan hasil usahah perusahaan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Standar akuntansi keuangan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

B. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Accounting)
Akuntansi pemeriksaan merupakan kegiatan Akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan keuangan atau Akuntansi umum. Akuntansi publik melakukan pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan dengan menyatakan kelayakan dan dapat dipercayainya suatu laporan.

C. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Titik sentral dalam Akuntansi manajemen adalah informasi untuk pihak-pihak di dalam perusahaan. Kegunaan Akuntansi manajemen antara lain, mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Misalnya dalam hal penetapan harga jual, pembelajaan, metode produksi dan investasi. Bidang Akuntansi ini juga mengolah masalah-masalah khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi dengan menggunakan data historis maupun data tafsiran.

D. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya adalah Bidang Akuntansi yang menekankan kegiatan pada penetapan biaya dan kontrol atas biaya. Terutama yang berhubungan dengan biaya produksi suatu barang. Di samping itu salah satu fungsi utama Akuntansi biaya adalah pengumpulan dan menganalisa data mengenai biaya, baik yang telah maupun yang akan terjadi untuk digunakan oleh pemimpin perusahaan sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan serta alat untuk membuat rencana di masa mendatang.



E. kuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Bidang Akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan. Karena setiap perusahaan akan berurusan dengan masalah pajak, maka seorang akuntan perlu mengetahui  konsep, metode dan cara pelaporan untuk perpajakan tersebut.  Dalam menghadapi masalah pajak akuntan dapat berperan dalam hal perencanaan pajak (tax planning), pelaksanaan aturan perpajakan atau menghadapai perusahaan di hadapan kantor pajak. Tugas akuntan dalam perencanaan pajak diantaranya dalah memberi nasihat tentang bagaimana meminimalisir pengaruh pajak, apabila secara hukum dimungkinkan.

F. Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting)
Akuntansi anggaran adalah bidang Akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu di masa mendatang serta analisa dan pengontrolannya.

G. Sistem Informasi (Information System)
Bidang ini menyediakan informasi keuangan maupun non-keuangan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif. Melalui sistem ini diproses informasi yang diperlukan untuk penyusunan laporan kepada  pemengang saham, kreditur, badan-badan Pemerintah, pimpinan perusahaan, pegawai dan pihak-pihak lain. Tugas seorang akuntan dalam bidang ini dapat meliputi perancangan, pelaksanaan dan evaluasi suatu sistem di perusahaan.

H. Akuntansi Pemerintah (Governmental Accounting)
Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan pada pelaporan transaksi- transaksi yang terjadi di badan Pemerintah. Ia menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan (business aspect) dari administrasi keuangan negara. Di samping itu, bidang ini mencakup pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran negara. Termasuk di dalamnya adalah kesesuian dengan ketentuan undang-undang yang berlaku

C.    PEMAKAI AKUNTANSI
A.Pemakai Intern
Yang dimaksud dengan pemakai (pihak) intern adalah pihak yang menyelenggarakan usaha, seperti rumah tangga konsumen (RTK) dan rumah tangga produksi (RTP) yang dalam hal ini adalah pimpinan perusahaan (manajer) yang bertanggung jawab dalam pengambilan suatu keputusan.
Setiap rumah tangga konsumen dan rumah tangga produksi memerlukan informasi keuangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai laba maksimal dengan pengorbanan tertentu. Oleh karena itu memerlukan suatu cara pencatatan yang sistematis agar dapat menganalisis transaksi keuangan menjadi informasi ekonomi yang berguna. Dapatkah Anda memberi contoh rumah tangga konsumen? Baiklah, contohnya pemilik toko, setiap hari membuat catatan tentang pengeluaran uang dan pemasukan uang. Dengan adanya kegiatan pencatatan (akuntansi) tadi maka pemilik toko dapat mengetahui informasi keadaan keuangan dari usahanya pada saat tertentu.
Kemudian bagaimana dengan contoh rumah tangga produksi? Sebenarnya peranan akuntansi jauh lebih penting, lebih-lebih lagi dalam usaha yang sudah berbadan hukum, misalnya manajer produksi memerlukan akuntansi sewaktu ia ingin mengetahui berapa besar harga pokok barang, jumlah biaya produksi barang yang dihasilkan.
B.Pemakai Ekstern
Yang dimaksud dengan pihak ekstern adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan, tetapi merupakan pihak luar perusahaan. Contohnya, bank sebagai pemberi kredit (pinjaman). Jadi bank perlu memastikan apakah debiturnya (perusahaan) yang diberikan fasilitas kredit ini dapat melunasi seluruh pinjamannya pada waktu yang telah ditetapkan, sehingga bank terhindar dari permasalahan kredit macet. Bagaimana pihak bank mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan perusahaan sebagai debiturnya? Bank memperoleh data dan informasi berdasarkan catatan akuntansi yang dibuat berupa laporan keuangan dari perusahaan yang mendapatkan kredit tadi. Pihak ekstern ini meliputi:
a. Pemilik/investor
Pemilik memerlukan laporan keungan untuk memenuhi posisi maju/mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat menentukan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjual atau menanam modalnya di perusahaan lain.
b. Calon pemilik/investor
Calon pemilik dapat menentukan apakah dia akan menanamkan modalnya pada perusahaan itu.
c. Kreditor dan calon kreditor
Informasi akuntansi berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman, sehingga dapat dijadikan pedoman apakah akan di tambah pinjamannya atau justru akan ditarik pinjaman yang telah diberikan.
Bagi calon kreditor berguna untuk menilai resiko yang akan terjadi sebelum pinjaman diputuskan ataru diberikan.
d. Pemerintah
Informasi akuntansi bai pemerintah sangan berguna untuk tujuan pajak dan pengaturannya, pemeriksaan terhadap kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan, dan sebagai lat penilai apakah perusahaan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, serta pemantauan perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat Statistik.
e. Karyawan
Informasi ekonomi bagi karyawan akan berguna untuk mengetahui kelangsungan hidupnya, maju mundurnya perusahaan yang berguna untuk kemantapan kerja, pertimbangan naik turunnya gaji dan jaminan sosial.
f. Pelanggan
Informasi ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha hubungan usaha dengan perusahaan, dan menentukan kelanjutan hubungan di masa mendatang.

D.    TUJUAN / MANFAAT AKUNTANSI

a. Tujuan Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud dengan Entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak di luar organisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakai informasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh manajemen dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas usaha yang dilaksanakan.

Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua yaitu :
1. pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi akuntansi contoh : investor dan kreditor.
2. pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya Analis Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.

b. Manfaat Akuntansi
· Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan)
· Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan
· Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun

E.     PROFESI AKUNTANSI
Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Akuntan Publik (Public Accountant)
Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka ini bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
b. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
c. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
d. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mangajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
Apa saja persyaratannya bila seseorang ingin memperoleh gelar Akuntan itu? Seseorang itu berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan, seperti UI, UGM, UNHAS, USU dan sebagainya, atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun 1976. Dari uraian di atas, dapat diambil pengertian bahwa gelar Akuntan itu pengakuannya adalah sama dengan gelar profesi lainnya seperti: Pengacara, Dokter, Notaris, dan lain lain. Dan siapa saja bisa memperoleh gelar akuntan tersebut, asalkan lulus Ujian Negara Akuntansi dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

F.     PEMBUKUAN DAN AKUNTANSI
Ada sedikit kekaburan antara pembukan (book keeping) dan akuntansi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa keduanya saling berhubungan dan tidak ada pemisahaan yang tegas dan diterima secara umum . Pada umumnya pembukuan adalah pencatatan data perusahaan dengan suatu cara tertentu. Seorang pemengang buku mungkin bertanggung jawab atas semua pencatatan dalam perusahaan atau hanya sebagian kecil saja dari kegiatan pencatatan dalam perusahaan tersebut (misal mencatat keluar masuknya barang dalam buku stok). Sebagian besar pekerjaan yang dilakukan oleh pemengang buku bersifat teknis pelaksanaan.
     Akuntansi, terutama berhubungan dengan perancangan sistem pencatatan, penyusunan laporan berdasarkan data yang telah dicatat dan penafsiran atas laporan-laporan tersebut. Akuntansi biasanya mengawasi pekerjaan seorang pemengang buku. Makin besar perusahaan makin banyak pula tingkat-tingkat pembagian tanggung jawab dan wewenang yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Pekerjaan Akuntansi pada tingkat permulaan mungkin termasuk pekerjaan pembukuan. Dalam setiap keadaan, akuntansi harus mempunyai pengetahuan yang lebih banyak, baik pengetahuan mengenai konsep –konsep akuntansi maupun kemampuan analitisnya dibandingkan dengan pemegang buku.

G.    ISTILAH-ISTILAH DALAM AKUNTANSI
·         Laporan keuangan (financial statement) : laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca (laporan posisi keuangan), laporan laba rugi dan laporan arus kas.
·         Manajemen (management) : sekelompok orang yang diberi tanggung jawab untuk mengelola kegiatan perusahaan.
·         Modal (capital) : sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari pemilik.
·         Neraca/laporan posisi keuangan (balance sheet) : laporan keuangan yang dapat memberi informasi tentang sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan sumber pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini menyajikan posisi keuangan perusahaan.
·         Pembukuan (book keeping) : pencatatan data perusahaan dengan cara tertentu.
·         Persekutuan (partnership) : perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih menurut suatu perjanjian yang dilakukan di antara mereka.
·         Perseroan terbatas (corporation) : perusahaan badan hukum terpisah yang berbentuk berdasarkan hukum dimana kepemilikannya dibagi dalam saham-saham.
·         Perusahaan perseorangan (proprietorship) : perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh perseorangan.
·         Perusahaan dagang (merchandising firm) : perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dan menjualnya kembali tanpa melakukan pengolahan lagi.
·         Perusahaan pabrik (manufacturing firm) : perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual barang jadi tersebut.
·         Perusahaan jasa (service firm) : perusahaan yang kegiatannya menjual jasa-jasa.

H.    TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan (financial statement) adalah laporan yang dirancang untuk para pepmbuat keputusan, terutama pihak luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca (laporan posisi keuangan), laporan laba rugi dan laporan arus kas. Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan , kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
      ASUMSI DASAR
a. Dasar Akrual
Pada dasar akrual pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
b. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha perusahaan, yang berarti perusahaan akan tetap melanjutkan usahanya di masa depan. Ini berarti bahwa perusahaan diasumsikan tidak bernaksud atau berkeinginan untuk melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya.

      Karakteristik kualitatif laporan keuangan
a. Dapat Dipahami
b. Relevan
c. Keandalan
d. Dapat Dibandingkan

B. Unsur Kinerja Keuangan
1. Penghasilan (Income)
Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi (setoran) penanam modal
2. Beban (Expense)
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.


I.       PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
a. Biaya Historis
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayarkan atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Sedangkan kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar kewajiban atau (dalam keadaan tertentu) dalam jumlah kas (atau setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
b. Biaya Kini (Current Cost)
Pada dasar pengukuran ini , aktiva dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara aktiva diperoleh sekarang. Sedangkan kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang.
c. Nilai Realisasi/Penyelesaian
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal. Sedanglan kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian, yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
d. Nilai Sekarang (Present Value)
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Sedangkan kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.







J.      JENIS DAN BENTUK LAPORAN KEUANGAN
Jenis Laporan Keuangan
Ø Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Neraca mempunyai tiga unsur laporan keuangan, yaitu :

1. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan, yang terdiri dari :
a. Aktiva Lancar, yaitu aktiva yang manfaat ekonominya diharapkan akan diperoleh dalam waktu satu tahun atau kurang (siklus operasi normal), misalnya kas, surat berharga, persediaan, piutang dan persekot biaya.
b. Investasi Jangka Panjang, yaitu penanaman modal yang biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan tetap atau untuk menguasai perusahaan lain dan jangka waktunya lebih dari satu tahun, misalnya investasi saham, investasi obligasi.
c. Aktiva Tetap, yaitu aktiva yang memiliki substansi (wujud) fisik, digunakan dalam operasi normal perusahaan dan memberikan manfaat ekonomi lebih dari satu tahun. Contohnya adalah gedung, tanah, kendaraan, mesin dan peralatan.
d. Aktiva Yang Tidak Terwujud, yaitu aktiva yang tidak memiliki substansi fisik dan biasanya berupa hak istimewa yang memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya patent, goodwill, royalty, copyright, franchise dan license.

2. Kewajiban yang merupakan utang perusahaan masa kini, yang terdiri dari :
a. Kewajiban Lancar, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu satu tahun atau kurang termasuk dalam kategori kewajiban ini misalnya utang dagang, utang wesel, utang gaji dan upah, utang pajak, dan utang biaya.
b. Kewajiban Jangka Panjang, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya utang obligasi, utang hipotik, utang bank atau kredit investasi.
c. Kewajiban Lain-Lain, yaitu kewajiban yang tidak dapat dikategorikan ke dalam salah satu macam kewajiban di atas, misalnya utang pada direksi, utang pada pemegang saham.

3. Ekuitas, yaitu bagian hak pemilik dalam perusahan yang merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada, ekuitas terdiri dari :
a. Ekuitas yang berasal dari setoran para pemilik, misalnya modal saham (termasuk agio saham bila ada)
b. Ekuitas yang berasal dari hasil operasi, yaitu laba yang tidak dibagikan kepada para pemilik , misalnya deviden.
Neraca memiliki dua bentuk penyajian :
1. Rekening (Skontro)
Pada bentuk ini unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit), sedangkan unsur kewajiban dan ekuitas disajikan pada sisi kanan (kredit)
2. Laporan (Stafel)
Pada bentuk ini baik aktiva maupun ekuitas disajikan secara urut dari atas ke bawah, yang dimulai dari aktiva , kewajiban dan terakhir ekuitas.


Ø Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi menggambarkan informasi mengenai potensi (kemampuan) perusahan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu (kinerja). Laporan laba rugi memiliki unsur :
1. Penghasilan (Income), ada dua macam penghasilan yaitu
a. Pendapatan (revenues), yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda, seperti penjualan barang dagangan, penghasilan jasa (fee), pendapatan bunga, pendapatan deviden, royaltis dan sewa.
b. Keuntungan (gains), yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar, revaluasi sekuritas, kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.
2. Beban (Expense), dapat terdiri dari :
a. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas persediaan, aktiva tetap), yang meliputi misalnya harga pokok penjualan, gaji dan upah, penyusutan.
b. Kerugian, yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi, seperti misalnya rugi karena bencana kebakaran , banjir atau pelepasan aktiva tidak lancar.
Laba Rugi, memiliki dua bentuk penyajian yaitu :
1. Single Step
Pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai kegiatan /aktivitas dikelompokkan menjadi satu kelompok yang disebut kelompok penghasilan, sedangkan untuk semua beban dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba) merupakan selisih antara kelompok penghasilan dan total kelompok beban.



2. Multiple Step
Pada bentuk ini penghasilan bersih (laba) dihitung secara bertahap sesuai dengan aktivitas perusahaan. Dengan demikian, semua penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan kegiatan/aktivitas usaha.

K.    UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
1) Akun Harta (Assets)
· Harta lancar, adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Yang termasuk harta lancar adalah:
a) Kas adalah Uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang terdapat dalam bank.
b) Surat-surat berharga (efek) Surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk diperjual-belikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.
c) Wesel tagih adalah piutang yang diperkuat dengan promes.
d) Piutang adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.
e) Persedian barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia untuk dijual (dalam perusahaan dagang), persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi (dalam perusahaan manufaktur).
f) Perlengkapan adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis dipakai dalam setahun. Misalnya
perlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut bahan habis pakai).
g) Beban yang dibayar di muka biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan. Seperti asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka dan iklan dibayar di muka.
· Penyertaan (Investasi), adalah investasi jangka panjang dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga lainnya. Investasi bertujuan memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang, atau dengan tujuan untuk menguasai perusahaan lainnya. Investasi umumnya dalam bentuk saham dan obligasi
· Harta Tetap, adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan dan sebagainya.
· Harta tak berwujud, adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Contoh harta tak berwujud antara lain:
Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.
Hak Cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. Misalnya hak cipta lagu. Goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan goodwill maka barang yang diproduksi dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.

2) Akun Kewajiban
Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangkan panjang.
· Utang Lancar , Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.
Utang lancar antara lain:
a) Wesel bayar, adalah utang yang disertai promes.
b) Utang usaha atau utang dagang, adalah kewajiban yang timbul karena pembelian jasa atau barang secara kredit.
c) Biaya yang masih harus dibayar, adalah beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar. Misalnya utang sewa, utang gaji dan utang bunga.
d) Pendapatan diterima di muka, adalah kewajiban yang disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu uang sedangkan penyerahan jasa atau barang belum dilakukan.
· Utang Jangka Panjang Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan baru atau mesin-mesain baru. Yang termasuk utang jangka panjang antara lain:
a) Utang Bank, adalah pinjaman modal kerja dari Bank untuk perluasan usaha.
b) Utang Hipotik, adalah pinjaman dari Bank dengan jaminan aktiva tetap.
c) Utang Obligasi, adalah utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual surat-surat berharga.
d) Utang Lain-lain Utang lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang lancar maupun utang jangka panjang. Misalnya utang kepada direksi dan utang kepada pemegang saham.

3) Akun Modal
Modal adalah selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan disertai nama pemilik, akuntansi modal pada persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham.

4) Akun Pendapatan
Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan.
Pendapatan dibedakan atas:
· Pendapatan Usaha, adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.
· Pendapatan di luar usaha, adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Misalnya pendapatan sewa, pada perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha, tetapi disewakan kepada pihak lain.


5) Akun Beban
Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan. Beban dapat dibedakan atas:
· Beban Usaha, adalah pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha.
· Beban Lain-lain, adalah pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan
kegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga. Beban (biaya) yang dibayar oleh
perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.

L.     KODE AKUN
A. Pengertian Kode Akun
Pernahkah Anda mengirim surat kepada seseorang yang berada di daerah lain? Sebelum surat itu Anda masukkan ke Kantor Pos tentunya Anda lebih dahulu menulis kode pos alamat tujuan bukan? Mengapa penulisan kode pos itu selalu diingatkan oleh petugas pos? Tujuannya tak lain adalah untuk memudahkan pihak pos untuk menyampaikan surat kepada si penerima surat.
Demikian pula halnya dengan kode akun dalam akuntansi. Kode akun itu dicantumkan untuk memudahkan proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan serta pembebaban yang dituju pada setiap akun. Jadi apa yang dimaksud dengan kode akun itu? Kode akun adalah pemberian tanda/nomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun.
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa kode akun harus bersifat membantu memudahkan pencatatan, pengelompokkan dan penyimpanan setiap akun. Oleh karena itu kode akun hendaknya memiliki kriteria seperti, mudah diingat, konsisten, sederhana dan singkat serta memungkinkan adanya penambahan akun baru tanpa mengubah kode akun yang sudah ada.
B. Jenis-jenis Kode Akun
Dalam suatu sistem akuntansi perusahaan pemberian kode akun sangat tergantung pada keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi. Semakin banyak dan kompleksnya transaksi yang terjadi menyebabkan semakin banyak pula kode akun yang akan digunakan.
Ada beberapa kode akun yang dapat digunakan seperti kode numerial, kode desimal, kode mnemonik serta kode kombinasi huruf dan angka. Dalam modul ini hanya membicarakan dua macam kode akun yang biasa digunakan. Kode akun yang dibahas adalah kode numerial dan kode desimal. Baiklah, sekarang mari kita lanjutkan dengan materi berikutnya.

C. Kode Numerial
Kode numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor secara berurutan, yang dapat dimulai dari angka 1, 2, 3 dan seterusnya.
D. Kode Desimal
Kode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan lebih dari satu angka. Setiap angka mempunyai arti, kode desimal ini dapat dibedakan atas kode kelompok dan kode blok.
· Kode Kelompok
Kode kelompok merupakan cara pemberian kode akun dengan mengelompokkan akun. Setiap kelompok akun diberi nomor kode sendiri sendiri.
Contoh:
Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Kemudian termasuk golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113.
· Kode Blok
Kode blok adalah pemberian kode akun dengan cara memberikan satu blok kode setiap kelompok akun. Misalnya harta diberikan nomo2 100 - 199, Kewajiban diberi nomor 200 - 299, Modal diberikan nomor 300 - 399, Pendapatan nomor 400 - 499 dan Beban nomor 500 - 599.


















M.   CONTOH PECATATAN LAPORAN KEUANGAN DARI SUATU TRANSAKSI
Mona Beauty salon didirikan pada tanggal 1 Juni 200A oleh Mona Sitompul. Transaksi bulan pertama kegiatannya sebagai berikut:
1/5       Menanamkan uang sebesar Rp 6.000.000,- ke dalam perusahaan
4/5       Menerima pinjaman dari bank sebesar Rp 16.000.000,-
5/5       Membeli peralatan salon sebesar Rp 20.000.000,- secara tunai
10/5     Membayar Rp 600.00,- untuk sewa salon bulan pertama
12/5     Membeli perlengkapan dari CV Jaya Abadi secara tunai sebesar Rp 280.000,-
15/5     Menerima pendapatan dari jasa yang diberikan pelanggan sebesar
Rp 9.600.000,-
19/5     Membeli peralatan dari PT Afdol dengan kredit sebesar Rp 1.000.000,-
25/5     Perlengkapan yang digunakan sebesar Rp 800.000,-
25/5     Membayar gaji sebesar Rp 1.200.000,-
26/5     Membayar bermacam-macam beban sebesar Rp 600.000,-
30/5     Membayar kepada bank sebesar Rp 2.000.000,- untuk pengembalian pokok pinjaman dan Rp 200.000,- untuk bunganya























Persamaan Dasar Akuntani
       Di dalam tabel persamaan dasar akuntansi kita dapat mencatat semua transaksi
yang telah terjadi. Jumlah aktiva (aset) harus seimbang atau sama dengan jumlah
liabilitas (utang) ditambah ekuitas (modal). Setelah persamaan dasar akuntansi
selesai dibuat, maka dari tabel tersebut kita dapat membuat laporan laba-rugi,
laporan penambahan ekuitas dan neraca. Berikut ini adalah tabel persamaan dasar
dari transaksi yang dilakukan oleh Mona Beauty salon.

 












LAPORAN LABA RUGI DAN PENDAPATAN KONFREHENSIF
Mona Beauty
Untuk periode yang berakhir Juni 200A

Pendapatan                                                                                       9.600.000
                Beban :
1.       Beban sewa                                               600.000
2.       Beban perlengkapan              800.000
3.       Beban gaji                                   1.200.000
4.       Beban bunga                             200.000
5.       Beban lain-lain                          600.000
Total beban                                                                        3.400.000
Laba bersih sebelum pajak                                                          6.200.000
 














LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (MODAL)
Mona Beauty
Untuk periode yang berakhir Juni 200A

Modal awal                                                                         6.000.000
Laba bersih sebelum pajak          6.200.000
Penambahan Modal                                                       6.200.000
Modal akhir                                                                        12.200.00


 






LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
Mona Beauty
Untuk periode yang berakhir Juni 200A
AKTIVA
    Aktiva lancar
·         Kas                         6.720.000
·         Perlengkapan     480.000
    Aktiva tetap
1.       Peralatan     20.000.000
Total aktiva                         27.200.000                                                                               
PASIVA
KEWAJIBAN
1.       Utang bank         14.000.000
2.       Utang usaha       1.000.000
MODAL
1.       Modal                   12.200.000
Total pasiva                        27.200.000
 

































JURNAL UMUM
NO
URAIAN
DEBET
KREDIT
1
Kas
6000000


Ekuitas

6000000

Menyetorkan uang untuk modal






2
Kas
16000000


Utang bank

16000000

mengambil pinjaman  bank






3
Peralatan
20000000


Kas

20000000

Membeli peralatan






4
Beban sewa
600000


Kas

600000

Membayar beban sewa






5
Perlengkapan
280000


Kas

280000

Membeli perlengkapan






6
Kas
9600000


Pendapatan

9600000

Terima pendapatan






7
Perlengkapan
1000000


Utang dagang

1000000

Beli perlengkapan kredit






8
Beban perlengkapan
800000


Perlengkapan

800000

Perlengkapan yang digunakan






9
Beban gaji
1200000


Kas

1200000

Membayar gaji






10
Bayar Beban lain-lain
600000


Kas

600000

Membayar beban lain-lain






11
Utang bank
2000000


Beban bunga
200000


Kas

2200000

Membyar utang bank+bunga








58280000
58280000
















































BAB III

KESIMPULAN
Akuntansi merupakan cara atau metode yang digunakan untuk menyelenggarakan pencatatan-pencatatan mengenai transaksi keuangan sehingga menghasilkan informasi yang relevan untuk pengambilan suatu keputusan. Untuk lebih mudah dalam pembuatan laporan keuangan seperti laporan laba rugi, perubahan modal dan neraca maka terlebih dahulu membuat tabel persamaan dasar akuntansi. Proses pencatatan akuntansi terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari mengetahui macam-macam bukti transaksi dan menganalisinya supaya mudah dalam mengelompoknya ke dalam akun debet atu kredit. Lalu melaLui transaksi keuangan itu segala macam bukti transaksi dicatat ke dalam jurnal  dan setelah itu mempostingnya ke dalam buku besar.




















PENUTUP
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, atas terselesaikannya makalah ini yang semoga mamperluas cakrawala pengetahuan kita tentang akuntansi dan bermanfaat bagi kita semua
Makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis mohon maaf apabila penulisan makalah yang Penulis buat terdapat kesalahan karena masih dalam tahap belajar.
Malang, 30 November 2015
                           



















DAFTAR PUSTAKA
Soemarso S.R.; Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1 Edisi 5; Penerbit Salemba Empat; Jakarta; 2003.
Ans Saribanon Sapiie; Sejarah Perkembangan Akuntansi di Indonesia; Skripsi di Fakultas Ekonomi UI; 1980.