MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
“SIKLUS PENERIMAAN KAS”
Dosen pengampu : Dr.H.M. Sodik, SE.,MSi
Di
susun oleh kelompok II:
1. Rya Fitri Nur’Aini (153613818921)
2. Widhi Kusuma Ngesti (153613818935)
3. Sules Jayanti (153613808945)
4. Elysa Pratiwi (153613818987)
5. Bambang Irianto (153613828977)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG
TAHUN 2017
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah
SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan
dan kesehatn sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) dengan judul “SIKLUS PENERIMAAN KAS”. Kemudian salawat serta
salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan
pedoman hidup yakni Al-qur’an dan sunah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini berisikan tentang siklus penerimaankas. Selanjutnya penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bpk. Dr.H.M. Sodik,
SE.,MSi selaku dosen pembimbing mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi dan
semua anggota kelompok II yang ikut kontribusi dalam pembuatan makalah ini
serta segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang kontruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Malang, 16 mei 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini,
mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi yang
diusahakan secara maksimal. Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di
bidang teknologi sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya memberikan
waktu yang relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang singkat
dengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi yang modern pengeluaran
biaya operasional yang diperlukan akan semakin banyak. Oleh karena itu,
perusahaan- perusahaan di tuntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan
efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan
kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan
keputusan. Dengan demikian, pengelolaan system informasi merupakan hal yang
sangat penting untuk dilakukan.
Bagi perusahaan yang bergerak, sistem informasi memainkan
sebuah peranan yang penting dalam mengukur tindakan dan hasil serta dalam
mendefinisikan penghargaan yang akan diterima oleh para individu. Dan setiap pengoperasian
perusahaan terjadi siklus pendapatan perusahaan yang mencakup aktivitas bisnis
dalam penyerahan barang atau jasa kepada pelanggan dan penerimaan pembayaran
kas dari penyerahan barang dan jasa yang dilakukan tersebut. Sehingga semua
perusahaan melakukan berbagai pencatatan yang terjadi dalam siklus pendapatan
demi terjaganya system pengendalianperusahaan tetap stabil.
Dalam siklus penerimaan
kas yang dijelaskan dalam makalah ini, terdapat tigasiklus penerimaan kas yaitu
dari penjualan tunai, piutang usaha serta retur penjualan. Ketiga siklus
penerimaan kas ini berbeda prosedur, dokumen yang dibutuhkan dan ancaman atau
kerugian yang terjadi
Rumusan
Masalah
1. Apa
definisidari
siklus penerimaankas?
2. Bagaimana
siklus penerimaankasdari penjualan tunai?
3.
Bagaimanasiklus
penerimaan kas dari piutnag usaha?
4.
Bagaimana siklus penerimaan kas dari
retur penjualan?
5.
Apa saja ancaman, kerugian dan prosedur
pengendalian dari siklus penerimaan kas?
Tujuan
1. Mengetahui
definisidari
siklus penerimaankas
2. Mengetahui
siklus penerimaankasdari penjualan tunai
3.
Mengetahi siklus penerimaan kas dari
piutnag usaha
4.
Mengetahui siklus penerimaan kas dari
retur penjualan
5.
Mengetahui Apa saja ancaman, kerugian
dan prosedur pengendalian dari siklus penerimaan kas
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Siklus Penerimaan Kas
Siklus
Penerimaankas yaitu rangkaian aktivitas bisnis, dimana perusahaan menerima kas
masuk yang berasal dari penjualan tunai dan piutang suatu barang atau jasa dari
pelanggan yang dilakukan dalam bisnis normalnya. Penerimaan kas perusahaan
berasal dari 3 sumber utama yaitu :
a. Kas dari penjualan tunai
b. Kas dari piutang usaha
c. Kas
dari retur penjualan
Fungsi
Dasar SIA dalam Siklus Penerimaan Kas
1. Mendapatkan dan memproses data mengenai berbagi
aktivitas bisnis
2. Menyimpan dan mengatur data untuk mendukung
pengambilan keputusan
3.
Memberikan
pengawasan untuk memastikan keandalan data serta menjaga sumber daya organisasI
Berdasarkan
sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan
tunai mengharuskan :
1. Penerimaan
kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah
penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukaninternal check.
2. Penerimaan
kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang
melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan
kas.
A.
Siklus Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Siklus
penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu rangkaian aktivitas bisnis, dimana
perusahaan menerima kas masuk yang berasal dari penjualan tunai yang dilakukan
dalam bisnis normalnya. Dalam hal ini, sumber penerimaan kas yang dimiliki oleh
perusahaan berasal dari penjualan tunai, dimana pelanggan langsung melakukan
pembayaran secara cash dan tidak melakukan pembelian secara kredit. Pelanggan
dalam hal ini menjadi salah satu sumber dari siklus penerimaan kas dari
penjualan tunai.Entitas yang paling utama dalam siklus ini yaitu
Pelanggan.
Prosedur penerimaan kas dari pejualan
tunai ada tiga macam, yaitu :
1. Prosedur
penerimaan kas dari over the counter sales.
2. Prosedur
penerimaan kas dari cash on delivery sales (COD
sales).
3. Prosedur
penerimaan kas dari credit card sales.”
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai
melibatkan beberapa fungsi yang terkait, yaitu :
1. Fungsi
Penjualan
2. Fungsi Kas
3. Fungsi
Gudang
4. Fungsi
Pengiriman
5. Fungsi
Akuntansi
Prosedur Penerimaan Kas
1. Prosedur
penerimaan kas dari over the counter sales.
Dalam penjualan tunai ini, pembeli
datang ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli,
melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli.
Dalam over-the counter sales ini, perusahaan menerima
uang tunai, cek pribadi (personal check), atau pembayaran langsung dari pembeli
dengan credit card, sebelum barang diserahka kepada pembeli.
2. Prosedur
penerimaan kas dari cash on delivery sales (COD sales)
Cash on delivery sales
(COD sales) adalah transaksi penjualan yang melibatkan
kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan
dan penerimaan kas dari hasil penjualan.
3. Prosedur
penerimaan kas dari credit card sales.
Merupakan salah satu cara pembayaran
bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual, yang memberikan kemudahan baik
bagi pembeli maupun bagi penjual
a.
Prosedur Penerimaan Kas dari penjualan tunai secara
umum
1. Pelanggan yang merasa cocok dengan produk yang sudah
dipilih melakukan pembayaran secara tunai ke Kasir.
2. Kasir menerima pembayaran tunai (kas) dari
Pelanggan. Kemudian Kasir membuat Laporan Penerimaan Kas (LPK) dan dikirimkan
ke Bagian Keuangan.
3. Bagian Keuangan membuat Laporan Penjualan Tunai
(LPT) rangkap 2. Lembar 1 dikirimkan ke Pimpinan dan Lembar 2 disimpan sebagai
arsip.
b.
Job description dari masing-masing entitas
1. Pelanggan Costumer atau pembeli melakukan pembelian
produk perusahaan Melakukan pembayaran secara tunai/cash ke kasir
2. Kasir Menerima pembayaran tunai dari pelanggan dalam
bentuk uang tunai Membuat laporan penerimaan kas (LPK) yang dikirimkan ke
bagian keuangan
3. Bagian keuangan Menerima laporan penerimaan kas
(LPK) dari kasir Membuat laporan penjualan tunai (LPT) rangkap 2: Lembar ke-1 :
dikirimkan ke pimpinan sebagai laporan dan bukti penjualan Lembar ke-2 :
disimpan sebagai arsip
4. Pimpinan Menerima laporan penjualan tunai (LPT) dari
bagian keuangan
c.
Dokumen yang tersedia
1. Laporan Penerimaan Kas (LPK)
Laporan
Penerimaan Kas ini digunakan sebagai lembar pertanggungjawaban yang dibuat oleh
bagian kasir yang berisi tentang sejumlah pemasukan kas yang diterima oleh
bagian kasir dari penjualan secara tunai.
2. Laporan Penjualan Tunai (LPT)
Laporan
Penjualan Tunai ini digunakan sebagai lembar pertanggungjawaban pada Pimpinan,
dimana berisi tentang laporan atas penjualan yang telah dilakukan perusahaan
dimana penjualan tunai ini, pelanggan membeli produk kepada perusahaan dengan
pembayaran secara cash, dan laporan penjualan tunai ini dibuat oleh bagian
keuangan.
B.
Siklus penerimaan kas dari piutang
Siklus
penerimaan kas dari piutang yaitu rangkaian aktivitas bisnis, dimana perusahaan
memiliki penerimaan kas (kas masuk) yang berasal dari piutang pelanggan. Dalam
hal ini perusahaan memiliki sejumlah besar piutang pelanggan yang nantinya saat
jatuh tempo dilakukan penagihan. Apabila pelanggan membayar piutang pada saat
lebih dari jatuh tempo, maka perusahaan dapat menetapkan beban bunga yang harus
dibayarkan oleh pelanggan sejumlah ketetapan perusahaan. namun, jika pelanggan
membayar utangnya sebelum waktu jatuh tempo, maka pelanggan dapat memperoleh
potongan sesuai ketetapan perusahaan.
a.
Prosedur penerimaan kas dari piutang
1.
Kasir
mengirimkan faktur ke Bagian Piutang. Bagian Piutang melakukan pengecekan jatuh
tempo piutang berdasarkan faktur yang sudah diterimanya.
2.
Apabila jatuh
tempo sudah dicek, maka Bagian piutang mencatat waktu jatuh tempo tersebut pada
Schedule Umur Piutang (SUP).
3.
Berdasarkan SUP
tersebut, Bagian Piutang membuat Surat Tagihan Piutang (STP) dan STP dikirimkan
ke Pelanggan.
4.
Pelanggan
menerima STP, dan melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo. Pembayaran
dikirimkan ke Bagian Piutang.
5.
Bagian Piutang
menerima pembayaran dari pelanggan dan membuat faktur lunas rangkap 2. Lembar 1
dikimkan ke Pelanggan. Lembar 2 disimpan sebagai arsip.
b.
Job desc dari masing-masing entitas
1. Pelanggan
·
Menerima SPT
dari bagian piutang
·
Melakukan
pembayaran ke bagian piutang
·
Menerima faktur
lunas lembar 1 dari bagian piutang 2. Kasir
·
Mengirimkan
faktur ke bagian piutang
2. Bagian piutang
·
Menerima faktur
dari kasir
·
Melakukan
pengecekan jatuh tempo dan dicatat pada Schedule Umur Piutang (SUP)
·
Membuat surat
tagihan piutang (STP) yang dikirimkan ke pelanggan
·
Menerima
pembayaran (uang) dari pelanggan
·
Membuat faktur
lunas rangkap 2
Lembar ke-1 :
dikirimkan ke pelanggan karena pelanggan sudah membayar sejumlah utangnya
pada perusahaan saat jatuh tempo
Lembar ke-2 :
disimpan sebagai arsip untuk kepentingan perusahaan pada bagian piutang
·
Membuat laporan
penerimaan kas dari piutang (LPKP) rangkap 2
Lembar ke-1 :
LPKP lembar 1 dikirimkan ke bagian keuangan
Lembar ke-2 :
disimpan sebagai arsip untuk dokumen perusahaan.
3. Bagian Keuangan
·
Menerima Laporan
Penerimaan Kas dari Piutang (LPKP)
c.
Dokumen-dokumen yang dibutuhkan
1.
Faktur
Faktur berisi
tentang surat penagihan piutang yang ditujukan pada pelanggan yang memiliki
utang pada perusahaan, dan dikirimkan saat jatuh tempo.
2.
Schedule Umur
Piutang (SUP)
Schedule umur
piutang berisi tentang jadwal dari tanggal jatuh tempo piutang yang wajib
dipenuhi oleh pelanggan. Dan digunakan sebagai dasar untuk melakukan pencocokan
antara faktur yang telah dikirimkan dengan schedule/daftar jatuh tempo
tersebut.
3.
Surat Tagihan
Piutang (STP)
Surat Tagihan
Piutang ini berisi tentang peringatan kepada pelanggan untuk segera memenuhi
kewajiban/utangnya yang telah jatuh tempo. Di dalam STP tersebut juga
dilampirkan berapa Rp yang harus dibayarkan pelanggan kepada perusahaan
ditambah dengan bunga yang harus dibayarkan atau potongan jika pelanggan
tersebut memenuhi kewajiban/utangnya dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan.
4.
Faktur
Lunas
Faktur lunas
berisi tentang surat yang menyatakan bahwa pelanggan telah memenuhi
kewajiban/utangnya kepada perusahaan dan pemenuhan kewajiban tersebut sudah
benar-benar diterima oleh bagian piutang (perusahaan)
5.
Laporan
Penerimaan Kas dari Piutang (LPKP)
Laporan
Penerimaan Kas dari Piutang (LPKP) berisi tentang laporan pertanggungjawaban
yang dibuat oleh bagian piutang yang menyatakan bahwa terdapat penerimaan kas
yang diterima bagian piutang atas piutang, dan laporan tersebut ditujukan ke
Pimpinan
d.
Flowchart Siklus penerimaan kas dari piutang
C. Siklus Penerimaan Kas dari Retur
Penjualan
Siklus penerimaan kas
dari retur penjualan yaitu rangkaian aktivitas bisnis, dimana perusahaan
memiliki penerimaan kas (kas masuk) yang berasal dari retur penjualan (biasanya
untuk produk-produk yang mengalami kerusakan).Entitas yang paling utama dalam
siklus ini yaitu Pelanggan
a. Prosedur penerimaan kas dari piutang
1.
Barang yang diterima pelanggan mungkin
tidak sesuai dengan pesanannya atau rusak dalam pengiriman. Maka Pelanggan
membuat permohonan retur berupa Memo Debit.
2.
Pelanggan mengirimkan Memo Debit ke
Perusahaan pengirim ke Bagian Penjualan.
3.
Setelah menerima Pemberitahuan Retur
dari pelanggan, Bagian Penjualan membuat Memo Kredit rangkap 2. Lembar 1
dikirimkan ke Bagian Penerimaan Barang. Lembar 2 dikirimkan ke Bagian
Piutang.
4.
Bagian Penerimaan Barang menerima
pengembalian barang dari pelanggan dan membandingkan dengan catatan di Memo
Kredit, kemudian membuat Laporan Penerimaan Barang (LPB) rangkap 2. Barang
beserta LPB lembar 2 dikirimkan ke Bagian Gudang, sementara dua lembar Memo
Kredit dan LPB lembar 1 dikirimkan ke Bagian Piutang.
5.
Bagian Gudang menerima barang dan
mencatat masuknya barang berdasarkan LPB lembar 2 pada catatan penerimaan
barang
6.
Berdasarkan Memo Kredit dan LPB, Bagian
Piutang melakukan pencatatan pengurangan piutang pada Catatan Pengurang Piutang
(CPP) kemudian mengirimkan LPB lembar 1 beserta Memo Kredit lembar 2 ke Bagian
Akuntansi Persediaan.
7.
Bagian Akuntansi Persediaan, berdasarkan
LPB lembar 1 dan Memo Kredit lembar 2 mencatat di Kartu Persediaan, dan
mengirimkan kedua dokumen tersebut ke Bagian Keuangan.
8.
Bagian ini mencatat jurnal perubahan
piutang dan mengarsipkan kedua dokumen tersebut ke Bagian Keuangan.
b. Job desc dari masing-masing entitas
1.
Bagian Penjualan
· Menerima
pemberitahuan retur berupa Memo Debit dan Barang yang di retur
· Membuat
memo kredit rangkap 2.
Lembar
1: dikirimkan ke bagian penerimaan barang.
Lembar
2: dikirimkan ke bagian piutang
2.
Bagian Penerimaan Barang
· Menerima
memo kredit lembar 1 dari bagian penjualan
· Menerima
barang retur dari bagian pelanggan dan melakukan pemeriksaan barang yang
diterima
· Membuat
Laporan Penerimaan Barang (LPB) 2 lembar.
Lembar
1 : dikirimkan ke bagian piutang
Lembar
ke-2: dikirimkan ke bagian gudang beserta barang yang bersangkutan
3.
Bagian Gudang
· Menerima
Laporan Penerimaan barang lembar ke-2 dari bagian penerimaan barang
· Mencatat
masuknya barang pada Catatan Penerimaan Barang (CPB) dan catatan tersebut
diarsip
4.
Bagian Piutang
· Menerima
memo kredit lembar 2 dari bagian penjualan
· Mengirim
dokumen berupa LPB lembar 1 dan memo kredit lembar 2 ke bagian akuntansi persediaan
· Berdasarkan
LPB lembar 1 dan memo kredit lembar 2, bagian piutang melakukan pencatatan
dalam Catatan Pengurang Piutang (CPP)
5.
Bagian Akuntansi Persediaan
· Menerima
LPB lembar 1 dan memo kredit lembar 2 dari bagian piutang
·
Mencatat kedua dokumen tersebut di Kartu
Persediaan dan kartu persediaan tersebut diarsip
6. Bagian
Keuangan
·
Menerima LPB lembar 1 dan memo kredit
lembar 2 dari bagian akuntansi persediaan
· Mengarsipkan
LPB lembar 1 dan memo kredit lembar 2
· Mencatat
jurnal perubahan piutang dalam jurnal perubahan piutang
c. Dokumen yang diperlukan
1. Memo
Debit
Memo Debit berisi tentang surat permohonan retur yang digunakan pelanggan untuk
meng-klaim barang yang telah dibelinya jika
barang tersebut mengalami kerusakan.
2. Memo
Kredit
Memo Kredit berisi tentang surat
persetujuan atas klaim retur dari pelanggan dimana berisi
tentang catatan yang menggambarkan retur tersebut telah
disetujui oleh perusahaan.
3. Laporan
Penerimaan Barang (LPB)
Laporan
Penerimaan Barang berisi tentang pertanggungjawaban atas barang retur yang
telah diterima dari pelanggan yang ditujukan untuk Bagian Gudang.
4. Catatan
Penerimaan Barang (CPB)
Catatan
Penerimaan Barang hanya berisi tentang catatan yang menunjukkan barang telah
diterima oleh pihak perusahaan (bagian gudang) setelah menerima LPB dari bagian
penerimaan barang.
5. Catatan
Pengurang Piutang (CPP)
Catatatn
pengurang piutang berisi tentang catatan yang berisi bahwa piutang dari
pelanggan yang dimaksud telah berkurang, karena pelanggan telah membayar
utangnya pada perusahaan.
6. Kartu
Persediaan
Kartu
persediaan berisi tentang jumlah persediaan yang berkurang/bertambah dari
bagian akuntansi persediaan. Sehingga, dengan adanya kartu persediaan tersebut
perusahaan tidak memerlukan pengecekan satu per satu kembali. Dan hanya dengan
melihat kartu persediaan tersebut, perusahaan dapat dengan mudah mengontrol
persediaan.
7. Jurnal
Perubahan Piutang
Diagram
ERD dalam penerimaan kas
Ancaman, Kerugian, Dan ProsedurPengendalian
Ancaman
|
Kerugian
|
Prosedur
Pengendalian
|
Piutang tidak ditagih
|
Persediaan
dan Penghasilan hilang (tidak ditagih)
|
1. Pemisahan fungsi pengiriman
dengan fungsi penagihan
2. Seluruh dokumen pengiriman
bernomor urut tercetak serta rekonsiliasi seluruh bill of lading dengan
faktur penjualan.
|
Kesalahan penagihan
|
Kekecewaan konsumen
|
Rekonsiliasi picking tickets, bills of
lading dengan pesanan penjualan.
|
Pencurian
kas
|
1. Aset hilang
2. Piutang dilaporkan lebih besar.
|
1. Rekonsiliasi picking
tickets, bills of lading denganpesananpenjualan.
2. Pemisahan fungsi.
3. Minimalisasi penanganan kas.
4. Seluruh penerimaan segera disetorke
bank, dan cek segera ditandatangani.
5. Rekonsiliasi pembukuan dengan
laporan bank secara periodik.
|
Kesalahan posting
|
1. Kekecewaan konsumen
2. Data salah, keputusan lemah.
|
1. Rekonsiliasi buku pembantu
piutang dengan buku besar piutang.
2.
Laporan bulanan kepada pelanggan.
|
Data hilang
|
1. Data untuk pengambilan keputusan
tidak benar.
2. Data/informasi rahasia hilang.
|
1. Cadangan data dan prosedur
pemulihan kerusakan sistem.
2. Pembatasan akses (akses fisik
dan akses logis).
|
Kinerja rendah
|
Proses
tidak efektif dan efisien.
|
1. Pembuatan laporan kinerja.
2. Review laporan kinerja.
|
BAB III
KESIMPULAN
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang
dari penjualan tunai atau dari piutag yang siap dan bebas digunakan untuk
kegiatan umum perusahaan. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah proses aliran
kas yang terjadi di perusahaan adalah terus menerus sepanjang hidup perusahaan
yang bersangkutan masih beroperasi. Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk
dan aliran kas keluar.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu kesatuan untuk
mengumpulkan, mencatat transaksi yang dapat membantu pimpinan untuk menangani
penerimaan perusahaan.
Siklus penerimaan kas dari penjualan
tunai yaitu rangkaian aktivitas bisnis, dimana perusahaan menerima kas masuk
yang berasal dari penjualan tunai yang dilakukan dalam bisnis normalnya.
Siklus penerimaan kas dari piutang
yaitu rangkaian aktivitas bisnis, dimana perusahaan memiliki penerimaan kas
(kas masuk) yang berasal dari piutang pelanggan. Dalam hal ini perusahaan memiliki
sejumlah besar piutang pelanggan yang nantinya saat jatuh tempo dilakukan
penagihan.
Siklus penerimaan kas dari retur
penjualan yaitu rangkaian aktivitas bisnis, dimana perusahaan memiliki
penerimaan kas (kas masuk) yang berasal dari retur penjualan (biasanya untuk
produk-produk yang mengalami kerusakan).
DAFTAR PUSTAKA
http://julisna.blogspot.co.id/2014/01/sistem-informasi-akuntansi-penerimaan.html
http://rizkydelarosa.blogspot.co.id/2012/11/pengantar-model-data-jenisnya.html
http://rizkydelarosa.blogspot.co.id/2012/11/pengantar-model-data-jenisnya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar