Jumat, 18 Oktober 2019

SIKLUS PENERIMAAN KAS


Description: https://cakqom.files.wordpress.com/2014/10/rd_logo_uwg_clr.png

MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
“SIKLUS PENERIMAAN KAS”





Dosen pengampu : Dr.H.M. Sodik, SE.,MSi



                         Di susun oleh kelompok II:
1.  Rya Fitri NurAini     (153613818921)
2.  Widhi Kusuma Ngesti          (153613818935)
3.  Sules Jayanti                        (153613808945)
4.  Elysa Pratiwi                        (153613818987)
5.  Bambang Irianto                  (153613828977)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

         Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatn sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dengan judul “SIKLUS PENERIMAAN KAS”. Kemudian salawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-qur’an dan sunah untuk keselamatan umat di dunia.
         Makalah ini berisikan tentang siklus penerimaankas. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bpk. Dr.H.M. Sodik, SE.,MSi selaku dosen pembimbing mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi dan semua anggota kelompok II yang ikut kontribusi dalam pembuatan makalah ini serta segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
         Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang kontruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 16 mei 2017


                                                                                                                          Penulis


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
      Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini, mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi yang diusahakan secara maksimal. Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di bidang teknologi sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya memberikan waktu yang relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang singkat dengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi yang modern pengeluaran biaya operasional yang diperlukan akan semakin banyak. Oleh karena itu, perusahaan- perusahaan di tuntut untuk melakukan  kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, pengelolaan system informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
      Bagi perusahaan yang bergerak, sistem informasi memainkan sebuah peranan yang penting dalam mengukur tindakan dan hasil serta dalam mendefinisikan penghargaan yang akan diterima oleh para individu. Dan setiap pengoperasian perusahaan terjadi siklus pendapatan perusahaan yang mencakup aktivitas bisnis dalam penyerahan barang atau jasa kepada pelanggan dan penerimaan pembayaran kas dari penyerahan barang dan jasa yang dilakukan tersebut. Sehingga semua perusahaan melakukan berbagai pencatatan yang terjadi dalam siklus pendapatan demi terjaganya system pengendalianperusahaan tetap stabil.
Dalam siklus penerimaan kas yang dijelaskan dalam makalah ini, terdapat tigasiklus penerimaan kas yaitu dari penjualan tunai, piutang usaha serta retur penjualan. Ketiga siklus penerimaan kas ini berbeda prosedur, dokumen yang dibutuhkan dan ancaman atau kerugian yang terjadi

Rumusan Masalah
1.      Apa definisidari siklus penerimaankas?
2.      Bagaimana siklus penerimaankasdari penjualan tunai?
3.      Bagaimanasiklus penerimaan kas dari piutnag usaha?
4.      Bagaimana siklus penerimaan kas dari retur penjualan?
5.      Apa saja ancaman, kerugian dan prosedur pengendalian dari siklus penerimaan kas?

Tujuan
1.      Mengetahui definisidari siklus penerimaankas
2.      Mengetahui siklus penerimaankasdari penjualan tunai
3.      Mengetahi siklus penerimaan kas dari piutnag usaha
4.      Mengetahui siklus penerimaan kas dari retur penjualan
5.      Mengetahui Apa saja ancaman, kerugian dan prosedur pengendalian dari siklus penerimaan kas




BAB II
PEMBAHASAN

Definisi Siklus Penerimaan Kas
Siklus Penerimaankas yaitu rangkaian aktivitas bisnis, dimana perusahaan menerima kas masuk yang berasal dari penjualan tunai dan piutang suatu barang atau jasa dari pelanggan yang dilakukan dalam bisnis normalnya. Penerimaan kas perusahaan berasal dari 3 sumber utama yaitu : 
a.       Kas dari penjualan tunai
b.      Kas dari piutang usaha
c.       Kas dari retur penjualan

Fungsi Dasar SIA dalam Siklus Penerimaan Kas
1.      Mendapatkan dan memproses data mengenai berbagi aktivitas bisnis
2.      Menyimpan dan mengatur data untuk mendukung pengambilan keputusan
3.      Memberikan pengawasan untuk memastikan keandalan data serta menjaga sumber daya organisasI

Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :
1.      Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank   dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukaninternal check.
2.      Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.

A.    Siklus Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Siklus penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu rangkaian aktivitas bisnis, dimana perusahaan menerima kas masuk yang berasal dari penjualan tunai yang dilakukan dalam bisnis normalnya. Dalam hal ini, sumber penerimaan kas yang dimiliki oleh perusahaan berasal dari penjualan tunai, dimana pelanggan langsung melakukan pembayaran secara cash dan tidak melakukan pembelian secara kredit. Pelanggan dalam hal ini menjadi salah satu sumber dari siklus penerimaan kas dari penjualan tunai.Entitas yang paling utama dalam siklus ini yaitu Pelanggan. 
Prosedur penerimaan kas dari pejualan tunai ada tiga macam, yaitu :
1.      Prosedur penerimaan kas dari over the counter sales.
2.      Prosedur penerimaan kas dari cash on delivery sales (COD sales).
3.      Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai melibatkan beberapa fungsi yang terkait, yaitu :
1.      Fungsi Penjualan
2.      Fungsi Kas
3.      Fungsi Gudang
4.      Fungsi Pengiriman
5.      Fungsi Akuntansi

Prosedur Penerimaan Kas
1.      Prosedur penerimaan kas dari over the counter sales.
Dalam penjualan tunai ini, pembeli datang ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli. Dalam over-the counter sales ini, perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi (personal check), atau pembayaran langsung dari pembeli dengan credit card, sebelum barang diserahka kepada pembeli.
2.      Prosedur penerimaan kas dari cash on delivery sales (COD sales)
    Cash on delivery sales (COD sales) adalah transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan.
3.      Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.
Merupakan salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual, yang memberikan kemudahan baik bagi pembeli maupun bagi penjual

a.      Prosedur Penerimaan Kas dari penjualan tunai secara umum
1.      Pelanggan yang merasa cocok dengan produk yang sudah dipilih melakukan pembayaran secara tunai ke Kasir. 
2.      Kasir menerima pembayaran tunai (kas) dari Pelanggan. Kemudian Kasir membuat Laporan Penerimaan Kas (LPK) dan dikirimkan ke Bagian Keuangan. 
3.      Bagian Keuangan membuat Laporan Penjualan Tunai (LPT) rangkap 2. Lembar 1 dikirimkan ke Pimpinan dan Lembar 2 disimpan sebagai arsip. 

b.      Job description dari masing-masing entitas
1.      Pelanggan Costumer atau pembeli melakukan pembelian produk perusahaan Melakukan pembayaran secara tunai/cash ke kasir 
2.      Kasir Menerima pembayaran tunai dari pelanggan dalam bentuk uang tunai Membuat laporan penerimaan kas (LPK) yang dikirimkan ke bagian keuangan 
3.      Bagian keuangan Menerima laporan penerimaan kas (LPK) dari kasir Membuat laporan penjualan tunai (LPT) rangkap 2: Lembar ke-1 : dikirimkan ke pimpinan sebagai laporan dan bukti penjualan Lembar ke-2 : disimpan sebagai arsip 
4.      Pimpinan Menerima laporan penjualan tunai (LPT) dari bagian keuangan 

c.       Dokumen yang tersedia
1.      Laporan Penerimaan Kas (LPK)
Laporan Penerimaan Kas ini digunakan sebagai lembar pertanggungjawaban yang dibuat oleh bagian kasir yang berisi tentang sejumlah pemasukan kas yang diterima oleh bagian kasir dari penjualan secara tunai.
2.      Laporan Penjualan Tunai (LPT)
Laporan Penjualan Tunai ini digunakan sebagai lembar pertanggungjawaban pada Pimpinan, dimana berisi tentang laporan atas penjualan yang telah dilakukan perusahaan dimana penjualan tunai ini, pelanggan membeli produk kepada perusahaan dengan pembayaran secara cash, dan laporan penjualan tunai ini dibuat oleh bagian keuangan.
d.      Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1CfX5gWh2Yk0gqdRVOWUTsdoYmlh-lEnCC051ARd9BEcjrgfrFbbtT_P6DS_7W13ogGu_1ariU5aXT_EwXT5phlZBHJuTWCNfFSW7q3hlj1VseCRBVcymwuH-Hf5P9Pnk_3m3veaQQLPm/s640/Flowchart+Penerimaan+kas+dr+Penj.+Tunai.jpg
Flowchart Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai


B.     Siklus penerimaan kas dari piutang
Siklus penerimaan kas dari piutang yaitu rangkaian aktivitas bisnis, dimana perusahaan memiliki penerimaan kas (kas masuk) yang berasal dari piutang pelanggan. Dalam hal ini perusahaan memiliki sejumlah besar piutang pelanggan yang nantinya saat jatuh tempo dilakukan penagihan. Apabila pelanggan membayar piutang pada saat lebih dari jatuh tempo, maka perusahaan dapat menetapkan beban bunga yang harus dibayarkan oleh pelanggan sejumlah ketetapan perusahaan. namun, jika pelanggan membayar utangnya sebelum waktu jatuh tempo, maka pelanggan dapat memperoleh potongan sesuai ketetapan perusahaan.

a.      Prosedur penerimaan kas dari piutang
1.    Kasir mengirimkan faktur ke Bagian Piutang. Bagian Piutang melakukan pengecekan jatuh tempo piutang berdasarkan faktur yang sudah diterimanya.
2.    Apabila jatuh tempo sudah dicek, maka Bagian piutang mencatat waktu jatuh tempo tersebut pada Schedule Umur Piutang (SUP).
3.    Berdasarkan SUP tersebut, Bagian Piutang membuat Surat Tagihan Piutang (STP) dan STP dikirimkan ke Pelanggan.
4.    Pelanggan menerima STP, dan melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo. Pembayaran dikirimkan ke Bagian Piutang.
5.    Bagian Piutang menerima pembayaran dari pelanggan dan membuat faktur lunas rangkap 2. Lembar 1 dikimkan ke Pelanggan. Lembar 2 disimpan sebagai arsip. 

b.      Job desc dari masing-masing entitas
1.      Pelanggan
·         Menerima SPT dari bagian piutang
·         Melakukan pembayaran ke bagian piutang
·         Menerima faktur lunas lembar 1 dari bagian piutang 2. Kasir
·         Mengirimkan faktur ke bagian piutang
2.      Bagian piutang
·         Menerima faktur dari kasir
·         Melakukan pengecekan jatuh tempo dan dicatat pada Schedule Umur Piutang (SUP)
·         Membuat surat tagihan piutang (STP) yang dikirimkan ke pelanggan
·         Menerima pembayaran (uang) dari pelanggan
·         Membuat faktur lunas rangkap 2 
Lembar ke-1 : dikirimkan ke pelanggan karena pelanggan sudah membayar sejumlah utangnya pada  perusahaan saat jatuh tempo 
Lembar ke-2 : disimpan sebagai arsip untuk kepentingan perusahaan pada bagian piutang
·         Membuat laporan penerimaan kas dari piutang (LPKP) rangkap 2 
Lembar ke-1 : LPKP lembar 1 dikirimkan ke bagian keuangan 
Lembar ke-2 : disimpan sebagai arsip untuk dokumen perusahaan. 
3.      Bagian Keuangan
·         Menerima Laporan Penerimaan Kas dari Piutang (LPKP) 



c.       Dokumen-dokumen yang dibutuhkan
1.      Faktur 
Faktur berisi tentang surat penagihan piutang yang ditujukan pada pelanggan yang memiliki utang pada perusahaan, dan dikirimkan saat jatuh tempo. 
2.      Schedule Umur Piutang (SUP) 
Schedule umur piutang berisi tentang jadwal dari tanggal jatuh tempo piutang yang wajib dipenuhi oleh pelanggan. Dan digunakan sebagai dasar untuk melakukan pencocokan antara faktur yang telah dikirimkan dengan schedule/daftar jatuh tempo tersebut. 
3.      Surat Tagihan Piutang (STP) 
Surat Tagihan Piutang ini berisi tentang peringatan kepada pelanggan untuk segera memenuhi kewajiban/utangnya yang telah jatuh tempo. Di dalam STP tersebut juga dilampirkan berapa Rp yang harus dibayarkan pelanggan kepada perusahaan ditambah dengan bunga yang harus dibayarkan atau potongan jika pelanggan tersebut memenuhi kewajiban/utangnya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. 
4.      Faktur Lunas 
Faktur lunas berisi tentang surat yang menyatakan bahwa pelanggan telah memenuhi kewajiban/utangnya kepada perusahaan dan pemenuhan kewajiban tersebut sudah benar-benar diterima oleh bagian piutang (perusahaan) 
5.      Laporan Penerimaan Kas dari Piutang (LPKP) 
 Laporan Penerimaan Kas dari Piutang (LPKP) berisi tentang laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh bagian piutang yang menyatakan bahwa terdapat penerimaan kas yang diterima bagian piutang atas piutang, dan laporan tersebut ditujukan ke Pimpinan 










d.      Flowchart Siklus penerimaan kas dari piutang 
 Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJKwgVP4bL0PhhvMQt8tXhpESXP0Pryfr_H_9DkHQOzuGl-foECEN7w24BvNDQh9jGzW4iBb2jlsiKnoTpgd4ysDXH8anrz5JO3eSiaFRQHoL7unyjR_fdVNB6gN19nV7b_0k-NcQ_Cslo/s640/Flowchart+Penerimaan+Kas+dari+Piutang.jpg







C.    Siklus Penerimaan Kas dari Retur Penjualan
Siklus penerimaan kas dari retur penjualan yaitu rangkaian aktivitas bisnis, dimana perusahaan memiliki penerimaan kas (kas masuk) yang berasal dari retur penjualan (biasanya untuk produk-produk yang mengalami kerusakan).Entitas yang paling utama dalam siklus ini yaitu Pelanggan 

a.      Prosedur penerimaan kas dari piutang
1.         Barang yang diterima pelanggan mungkin tidak sesuai dengan pesanannya atau rusak dalam pengiriman. Maka Pelanggan membuat permohonan retur berupa Memo Debit. 
2.         Pelanggan mengirimkan Memo Debit ke Perusahaan pengirim ke Bagian Penjualan. 
3.         Setelah menerima Pemberitahuan Retur dari pelanggan, Bagian Penjualan membuat Memo Kredit rangkap 2. Lembar 1 dikirimkan ke Bagian Penerimaan Barang. Lembar 2 dikirimkan ke Bagian Piutang. 
4.         Bagian Penerimaan Barang menerima pengembalian barang dari pelanggan dan membandingkan dengan catatan di Memo Kredit, kemudian membuat Laporan Penerimaan Barang (LPB) rangkap 2. Barang beserta LPB lembar 2 dikirimkan ke Bagian Gudang, sementara dua lembar Memo Kredit dan LPB lembar 1 dikirimkan ke Bagian Piutang. 
5.         Bagian Gudang menerima barang dan mencatat masuknya barang berdasarkan LPB lembar 2 pada catatan penerimaan barang 
6.         Berdasarkan Memo Kredit dan LPB, Bagian Piutang melakukan pencatatan pengurangan piutang pada Catatan Pengurang Piutang (CPP) kemudian mengirimkan LPB lembar 1 beserta Memo Kredit lembar 2 ke Bagian Akuntansi Persediaan. 
7.         Bagian Akuntansi Persediaan, berdasarkan LPB lembar 1 dan Memo Kredit lembar 2 mencatat di Kartu Persediaan, dan mengirimkan kedua dokumen tersebut ke Bagian Keuangan. 
8.         Bagian ini mencatat jurnal perubahan piutang dan mengarsipkan kedua dokumen tersebut ke Bagian Keuangan. 



b.      Job desc dari masing-masing entitas
1.      Bagian Penjualan
·  Menerima pemberitahuan retur berupa Memo Debit dan Barang yang di retur
·  Membuat memo kredit rangkap 2.
Lembar 1: dikirimkan ke bagian penerimaan barang.
Lembar 2: dikirimkan ke bagian piutang 
2.      Bagian Penerimaan Barang
·  Menerima memo kredit lembar 1 dari bagian penjualan 
·  Menerima barang retur dari bagian pelanggan dan melakukan pemeriksaan barang yang diterima
·  Membuat Laporan Penerimaan Barang (LPB) 2 lembar.
Lembar 1 :  dikirimkan ke bagian piutang 
Lembar ke-2: dikirimkan ke bagian gudang beserta barang yang bersangkutan 
3.      Bagian Gudang
·  Menerima Laporan Penerimaan barang lembar ke-2 dari bagian penerimaan barang
·  Mencatat masuknya barang pada Catatan Penerimaan Barang (CPB) dan catatan tersebut diarsip 
4.      Bagian Piutang
·  Menerima memo kredit lembar 2 dari bagian penjualan
·  Mengirim dokumen berupa LPB lembar 1 dan memo kredit lembar 2 ke bagian akuntansi persediaan 
·  Berdasarkan LPB lembar 1 dan memo kredit lembar 2, bagian piutang melakukan pencatatan dalam  Catatan Pengurang Piutang (CPP)
5.      Bagian Akuntansi Persediaan
·  Menerima LPB lembar 1 dan memo kredit lembar 2 dari bagian piutang
·  Mencatat kedua dokumen tersebut di Kartu Persediaan dan kartu persediaan tersebut diarsip 
      6. Bagian Keuangan
·  Menerima LPB lembar 1 dan memo kredit lembar 2 dari bagian akuntansi persediaan
·  Mengarsipkan LPB lembar 1 dan memo kredit lembar 2
·  Mencatat jurnal perubahan piutang dalam jurnal perubahan piutang

c.       Dokumen yang diperlukan
1.      Memo Debit
         Memo Debit berisi tentang surat permohonan retur yang digunakan pelanggan untuk meng-klaim       barang yang telah dibelinya jika barang tersebut mengalami kerusakan.
2.      Memo Kredit
         Memo Kredit berisi tentang surat persetujuan atas klaim retur dari pelanggan dimana berisi tentang     catatan yang menggambarkan retur tersebut telah disetujui oleh perusahaan.
3.      Laporan Penerimaan Barang (LPB)
        Laporan Penerimaan Barang berisi tentang pertanggungjawaban atas barang retur yang telah diterima dari pelanggan yang ditujukan untuk Bagian Gudang.
4.      Catatan Penerimaan Barang (CPB)
       Catatan Penerimaan Barang hanya berisi tentang catatan yang menunjukkan barang telah diterima oleh pihak perusahaan (bagian gudang) setelah menerima LPB dari bagian penerimaan barang.
5.      Catatan Pengurang Piutang (CPP)
       Catatatn pengurang piutang berisi tentang catatan yang berisi bahwa piutang dari pelanggan yang dimaksud telah berkurang, karena pelanggan telah membayar utangnya pada perusahaan.
6.      Kartu Persediaan
      Kartu persediaan berisi tentang jumlah persediaan yang berkurang/bertambah dari bagian akuntansi persediaan. Sehingga, dengan adanya kartu persediaan tersebut perusahaan tidak memerlukan pengecekan satu per satu kembali. Dan hanya dengan melihat kartu persediaan tersebut, perusahaan dapat dengan mudah mengontrol persediaan.
7.      Jurnal Perubahan Piutang





d.      Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7MYpeStKkpqEClrBMgu67XdCME__50fdKwFsmC6FVxZHy8XkgD86WXnpSgQuLd8JxPQwsirxXLFF1aIco24H7zLiOMF5mlBnQ31XlNhMCpK01QletyijwpxRyJk4VWFNt1irxKIVNyw/s640/Flowchart+Retur+Penjualan.jpg
Flowchart Siklus penerimaan kas dari retur penjualan
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIPtsD9mIIEsi0qkOtMicflprnbqzB1uEZGxP7HlCmNFAJ27cRmZT_fDv8TMw5vb_ANnPnI_T02-A6mReVA2QS4k5TwTnw9pPqM9A80s_ScDIGXYLNhe5CRx3UNcevZtGi2YM1YtVOgQ/s640/Flowchart+Retur+Penjualan1.jpg
Diagram ERD dalam penerimaan kas





















Ancaman, Kerugian, Dan ProsedurPengendalian
Ancaman
Kerugian
Prosedur Pengendalian
Piutang tidak ditagih
Persediaan dan Penghasilan hilang (tidak ditagih)

1.    Pemisahan fungsi pengiriman dengan fungsi penagihan
2.    Seluruh dokumen pengiriman bernomor urut tercetak serta rekonsiliasi seluruh bill of lading dengan faktur penjualan.
Kesalahan penagihan

Kekecewaan konsumen
Rekonsiliasi picking tickets, bills of lading dengan pesanan penjualan.
Pencurian  kas

1.      Aset hilang
2.      Piutang dilaporkan lebih besar.

1.    Rekonsiliasi picking tickets, bills of lading denganpesananpenjualan.
2.    Pemisahan fungsi.
3.    Minimalisasi penanganan kas.
4.    Seluruh penerimaan segera disetorke bank, dan cek segera ditandatangani.
5.    Rekonsiliasi pembukuan dengan laporan bank secara periodik.
Kesalahan posting

1.      Kekecewaan konsumen
2.      Data salah, keputusan lemah. 

1.   Rekonsiliasi buku pembantu piutang dengan buku besar piutang.
2.   Laporan bulanan kepada pelanggan.
Data hilang

1.    Data untuk pengambilan keputusan tidak benar.
2.    Data/informasi rahasia hilang.  
1.    Cadangan data dan prosedur pemulihan kerusakan sistem.
2.    Pembatasan akses (akses fisik dan akses logis).

Kinerja rendah

Proses tidak efektif dan efisien.
1.    Pembuatan laporan kinerja.
2.    Review laporan kinerja.


BAB III
KESIMPULAN

Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutag yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah proses aliran kas yang terjadi di perusahaan adalah terus menerus sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan masih beroperasi. Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu kesatuan untuk mengumpulkan, mencatat transaksi yang dapat membantu pimpinan untuk menangani penerimaan perusahaan.
Siklus penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu rangkaian aktivitas bisnis, dimana perusahaan menerima kas masuk yang berasal dari penjualan tunai yang dilakukan dalam bisnis normalnya.
Siklus penerimaan kas dari piutang yaitu rangkaian aktivitas bisnis, dimana perusahaan memiliki penerimaan kas (kas masuk) yang berasal dari piutang pelanggan. Dalam hal ini perusahaan memiliki sejumlah besar piutang pelanggan yang nantinya saat jatuh tempo dilakukan penagihan.
Siklus penerimaan kas dari retur penjualan yaitu rangkaian aktivitas bisnis, dimana perusahaan memiliki penerimaan kas (kas masuk) yang berasal dari retur penjualan (biasanya untuk produk-produk yang mengalami kerusakan).











DAFTAR PUSTAKA